Bangunan rusak & bocor, pengungsi Syiah kembali mengeluh

Rabu, 26 Juni 2013 - 12:28 WIB
Bangunan rusak & bocor,...
Bangunan rusak & bocor, pengungsi Syiah kembali mengeluh
A A A
Sindonews.com - Sudah hampir satu pekan pengungsi Syiah menempati rumah susun (rusun) Puspa Agro Jemundo, Taman, Sidoarjo. Semakin hari, merekapun mengeluhkan keadaan yang semakin memburuk.

Salah satunya ialah bangunan geung rusun yang menjadi tempat tinggal mereka. Menurut salah satu pengungsi, Muhammad Zaini, bangunan rusun yang mereka tempati saat ini banyak yang bocor dan rusak.

Merekapun menyebut jika lokasi pengungsian tak layak huni. Lagi-lagi, merekapun meminta agar pemerintah setempat segera memulangkan mereka ke daerah asalnya di Sampang, Madura.

"Semuanya belum normal, dan tidak layak untuk kami. Rembesan air terjadi dimana-mana," jelas Zaini, Rabu (26/6/2013).

Mereka juga mengeluh atas fasilitas kamar yang tidak dilengkapi dengan perangkat alat tidur, seperti kasur dan selimut. Padahal, Pemprov Jatim telah berjanji akan menyediakan semua fasilitas bagi para pengungsi ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan pengungsi Syiah asal Sampang, Madura, yang kini tinggal di rumah susun (rusun) Puspa Agro Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, juga mengeluhkan masalah logistik makanan.

Mereka mengaku, jatah logistik yang di berikan pemerintah tidak layak konsumsi. Para pengungsi juga belum mendapatkan bantuan makanan susu balita, padahal diantara para pengungsi itu terdapat puluhan balita yang masih bayi.

"Kami memang diberi makan tiga kali dalam sehari, tetapi logistik yang diberikan kepada kami belum maksimal dan tak layak konsumsi. Nasinya bau dan banyak kerikilnya. Banyak yang tidak suka, dan jadi tak nafsu makan," jelas tokoh pengungsi Syiah, Iklil Almilal, Selasa (25/6/2013).

Jumlah pengungsi Syiah sendiri berjumlah 162 jiwa. Mereka sebelumnya mengungsi di GOR Kabupaten Sampang dipindahkan ke Rusun Puspa Agro, Jemundo. Hal itu menyusul ketegangan dengan kelompok anti Syiah di sekitar GOR tersebut.

Warga Syiah yang selama ini tinggal di GOR Sampang diminta untuk segera menginggalkan daerah itu oleh massa anti-Syiah. Keberadaan mereka di GOR tersebut merupakan buntut dari kerusuhan yang terjadi di Desa Karanggayem, Kecematan Omben, Sampang pada Agustus tahun lalu.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)