Tangani Syiah, Gus Ipul minta saran Wahid Institute
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) ternyata meminta bantuan Wahid Institute untuk menangani kasus pengungsi Syiah yang saat ini berada di Rumah Susun (Rusun) Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kepada wartawan, Senin (24/6/2013).
"Mbak Alissa (Alissa Wahid) kemarin telpon saya dan menanyakan apakah pengungsi diusir atau dinaikan ke truk. Dan ternyata tidak. Mereka ke sini pakek bus," kata Gus Ipul.
Tak hanya Wahid Institute saja yang dimintai saran terkait pengungsi Syiah ini. Kata Gus Ipul, pihaknya juga meminta pertimbangan Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj. Demi kebaikan para pengungsi Syiah, usulan dan aspirasi semua dibutuhkan.
"Yang jelas saat ini berada di Rusun Jemundo lebih manusiawi ketimbang mereka harus tinggal di GOR Sampang," ujarnya.
Di Rusun Jemundo, Pemprov tidak bisa memperkirakan sampai kapan berada di tempat tersebut. Namun demikian, Pemprov Jatim memberikan jaminan dukungan logistik selama di rusun tersebut. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga menginginkan para pengungsi Syiah ini kehidupan yang lebih layak.
"Pemprov Jatim akan bekerjasama dengan steakholder yang ada," kata Mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT).
Ia juga menjamin, terkait keamanan beberapa aset warga Syiah di Dusun Nangkernaeng, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.
"Selama pengungsi ini belum memiliki tempat yang terbaik menurut mereka, Pemprov Jatim akan menjamin kehidupannya di Rusun Jemundo ini. Untuk aset tentu juga ada pengamanan tersendiri agar terjaga," tambahnya.
Selain itu, para pengungsi Syiah ini juga akan dibekali keterampilan bahkan bagi mereka yang menginginkan pekerjaan, pemprov Jatim akan memfasilitasi.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kepada wartawan, Senin (24/6/2013).
"Mbak Alissa (Alissa Wahid) kemarin telpon saya dan menanyakan apakah pengungsi diusir atau dinaikan ke truk. Dan ternyata tidak. Mereka ke sini pakek bus," kata Gus Ipul.
Tak hanya Wahid Institute saja yang dimintai saran terkait pengungsi Syiah ini. Kata Gus Ipul, pihaknya juga meminta pertimbangan Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj. Demi kebaikan para pengungsi Syiah, usulan dan aspirasi semua dibutuhkan.
"Yang jelas saat ini berada di Rusun Jemundo lebih manusiawi ketimbang mereka harus tinggal di GOR Sampang," ujarnya.
Di Rusun Jemundo, Pemprov tidak bisa memperkirakan sampai kapan berada di tempat tersebut. Namun demikian, Pemprov Jatim memberikan jaminan dukungan logistik selama di rusun tersebut. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga menginginkan para pengungsi Syiah ini kehidupan yang lebih layak.
"Pemprov Jatim akan bekerjasama dengan steakholder yang ada," kata Mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT).
Ia juga menjamin, terkait keamanan beberapa aset warga Syiah di Dusun Nangkernaeng, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.
"Selama pengungsi ini belum memiliki tempat yang terbaik menurut mereka, Pemprov Jatim akan menjamin kehidupannya di Rusun Jemundo ini. Untuk aset tentu juga ada pengamanan tersendiri agar terjaga," tambahnya.
Selain itu, para pengungsi Syiah ini juga akan dibekali keterampilan bahkan bagi mereka yang menginginkan pekerjaan, pemprov Jatim akan memfasilitasi.
(rsa)