Polisi bekuk dua perampok bermodus upal

Polisi bekuk dua perampok bermodus upal
A
A
A
Sindonews.com - Dua dari empat perampok dengan modus penggandaan uang berhasil diringkus Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Dari tangan tersangka Slamet Riadi (43) dan Djumianto (40), petugas menyita tas cokelat, senjata air soft gun, uang tunai Rp100 ribu pecahan Rp2 ribu dan uang pecahan Rp100 ribu edisi khusus terbitan BI dan buku tabungan milik tersangka.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Novi Nurohmad mengatakan, kedua tersangka diringkus di daerah Cibitung, Bekasi setelah petugas mendapatkan laporan dari korban Sukari (45).
"Ternyata yang bersangkutan merupakan korban perampokan dengan modus penggandaan uang," katanya di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2013).
Novi menjelaskan, peristiwa perampokan ini bermula ketika korban yang kenal dengan salah seorang pelaku berinisial AG tertarik dengan tawaran bisnis penggandaan uang. Kemudian korban membawa uang sebesar Rp100 juta yang akan digandakan pelaku.
"Korban diajak menaiki mobil pelaku sambil ditunjukan contoh uang terbitan BI edisi khusus," jelasnya.
Menurut Novi, dalam perjalanan itu, korban menyadari kalau sudah masuk perangkap pelaku dan menolak ikut berbisnis penggandaan uang. Karena aksinya telah kepergok, pelaku tiba-tiba memaksa korban turun dari mobil saat melintas di kawasan Pesanggrahan.
"Jadi korban diajak berkeliling tol, pelaku ED (DPO) yang saat itu mengemudikan mobil tiba-tiba menghentikan kendaraan,” katanya.
Bersamaan dengan itu, lanjut Novi, pelaku AG, Slamet Riyadi dan Djumianto mengancam akan membunuh korban jika berani melawan. Di dalam mobil itu korban berusaha melawan dan mempertahankan tas berisi uang Rp100 juta yang hendak dirampas pelaku.
"Selain merampas tas, korban juga menendang pelaku hingga keluar dari mobil lalu meninggalkannya di tol," terangnya.
Novi melanjutkan, korban akhirnya berhasil ditemukan petugas Polsek Metro Pesanggrahan yang sedang patroli. Setelah itu, petugas mengantarkan korban untuk membuat laporan polisi.
"Kita selanjutnya lakukan penyelidikan. Hasilnya, dua dari empat pelaku berhasil dibekuk di kawasan Cibuting Bekasi," ungkapnya.
Ia menambahkan, kedua pelaku yang berhasil diringkus ini dijerat pasal 365 subsider 368 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Dari tangan tersangka Slamet Riadi (43) dan Djumianto (40), petugas menyita tas cokelat, senjata air soft gun, uang tunai Rp100 ribu pecahan Rp2 ribu dan uang pecahan Rp100 ribu edisi khusus terbitan BI dan buku tabungan milik tersangka.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Novi Nurohmad mengatakan, kedua tersangka diringkus di daerah Cibitung, Bekasi setelah petugas mendapatkan laporan dari korban Sukari (45).
"Ternyata yang bersangkutan merupakan korban perampokan dengan modus penggandaan uang," katanya di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2013).
Novi menjelaskan, peristiwa perampokan ini bermula ketika korban yang kenal dengan salah seorang pelaku berinisial AG tertarik dengan tawaran bisnis penggandaan uang. Kemudian korban membawa uang sebesar Rp100 juta yang akan digandakan pelaku.
"Korban diajak menaiki mobil pelaku sambil ditunjukan contoh uang terbitan BI edisi khusus," jelasnya.
Menurut Novi, dalam perjalanan itu, korban menyadari kalau sudah masuk perangkap pelaku dan menolak ikut berbisnis penggandaan uang. Karena aksinya telah kepergok, pelaku tiba-tiba memaksa korban turun dari mobil saat melintas di kawasan Pesanggrahan.
"Jadi korban diajak berkeliling tol, pelaku ED (DPO) yang saat itu mengemudikan mobil tiba-tiba menghentikan kendaraan,” katanya.
Bersamaan dengan itu, lanjut Novi, pelaku AG, Slamet Riyadi dan Djumianto mengancam akan membunuh korban jika berani melawan. Di dalam mobil itu korban berusaha melawan dan mempertahankan tas berisi uang Rp100 juta yang hendak dirampas pelaku.
"Selain merampas tas, korban juga menendang pelaku hingga keluar dari mobil lalu meninggalkannya di tol," terangnya.
Novi melanjutkan, korban akhirnya berhasil ditemukan petugas Polsek Metro Pesanggrahan yang sedang patroli. Setelah itu, petugas mengantarkan korban untuk membuat laporan polisi.
"Kita selanjutnya lakukan penyelidikan. Hasilnya, dua dari empat pelaku berhasil dibekuk di kawasan Cibuting Bekasi," ungkapnya.
Ia menambahkan, kedua pelaku yang berhasil diringkus ini dijerat pasal 365 subsider 368 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
(stb)