Warga Temon digegerkan temuan mayat perempuan
A
A
A
Sindonews.com - Warga Temon, Kulonprogo digegerkan penemuan mayat perempuan, Selasa (18/6/2013) siang. Mayat perempuan tanpa identitas ini ditemukan terkapar di pinggir Jalan Raya Wates- Purworejo tepatnya di Dusun Sindutan B, Desa Sindutan, Kecamatan Temon.
Mayat perempuan nahas pertama kali ditemaukan warga setempat Heri Pahlawani (40), sekira pukul 13.30 WIB. Heri yang tengah melintas di lokasi kejadian melihat sesosok tubuh tidur terlentang di atas trotoar.
“Saya dekati mau dibangunkan kok tidak bergerak, eh ternyata sudah meninggal,” ujar Heri.
Tanpa pikir panjang, Heri memberitahukan temuannya ke warga sekitar. Tak lama berselang, banyak warga mendatangi lokasi untuk melihat kondisi korban. Di antara warga juga ada aparat desa setempat yang segera meneruskan informasi itu ke Polsek Temon.
Tak lama kemudian kepolisian dari Polsek mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Tim Identifikasi Polres Kulonprogo untuk melakukan olah TKP.
Sebelumnya, mayat itu sempat dikenali sebagai Keminah (40), warga Dusun Sudimoro, Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Parjiman, warga Purworejo yang tengah mencari adiknya mengidentifikasi korban sebagai adiknya karena ada beberapa kemiripan.
Dia kemudian segera kembali ke rumah untuk mengabarkan temuannya kepada keluarga. Namun, sesampainya di rumah, dia kaget karena adiknya yang menderita kelainan jiwa dan sempat meninggalkan rumah, ternyata telah kembali.
“Begitu sampai rumah ternyata adik saya sudah pulang. Saya kembali lagi ke sini (lokasi penemuan) untuk mengabarkan ke polisi kalau yang meninggal itu bukan keluarga saya. Tapio memang mirip sekali,” terangnya.
Petugas kepolisian kemudian segera mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates untuk dibersihkan. Sesudah itu, jenazah diserahkan kepada Pemdes Sindutan agar segera dimakamkan.
“Kami makamkan di Sindutan atas pertimbangan kemanusiaan,” ujar Kades Sindutan, Pradi.
Mayat perempuan nahas diperkirakan berusia sekira 50 tahun, tinggi 150 centimeter dan mengenakan baju cokelat serta rok abu-abu. Terdapat luka lecet di beberapa bagian tubuhnya seperti bekas tabrakan.
Mayat perempuan nahas pertama kali ditemaukan warga setempat Heri Pahlawani (40), sekira pukul 13.30 WIB. Heri yang tengah melintas di lokasi kejadian melihat sesosok tubuh tidur terlentang di atas trotoar.
“Saya dekati mau dibangunkan kok tidak bergerak, eh ternyata sudah meninggal,” ujar Heri.
Tanpa pikir panjang, Heri memberitahukan temuannya ke warga sekitar. Tak lama berselang, banyak warga mendatangi lokasi untuk melihat kondisi korban. Di antara warga juga ada aparat desa setempat yang segera meneruskan informasi itu ke Polsek Temon.
Tak lama kemudian kepolisian dari Polsek mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Tim Identifikasi Polres Kulonprogo untuk melakukan olah TKP.
Sebelumnya, mayat itu sempat dikenali sebagai Keminah (40), warga Dusun Sudimoro, Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Parjiman, warga Purworejo yang tengah mencari adiknya mengidentifikasi korban sebagai adiknya karena ada beberapa kemiripan.
Dia kemudian segera kembali ke rumah untuk mengabarkan temuannya kepada keluarga. Namun, sesampainya di rumah, dia kaget karena adiknya yang menderita kelainan jiwa dan sempat meninggalkan rumah, ternyata telah kembali.
“Begitu sampai rumah ternyata adik saya sudah pulang. Saya kembali lagi ke sini (lokasi penemuan) untuk mengabarkan ke polisi kalau yang meninggal itu bukan keluarga saya. Tapio memang mirip sekali,” terangnya.
Petugas kepolisian kemudian segera mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates untuk dibersihkan. Sesudah itu, jenazah diserahkan kepada Pemdes Sindutan agar segera dimakamkan.
“Kami makamkan di Sindutan atas pertimbangan kemanusiaan,” ujar Kades Sindutan, Pradi.
Mayat perempuan nahas diperkirakan berusia sekira 50 tahun, tinggi 150 centimeter dan mengenakan baju cokelat serta rok abu-abu. Terdapat luka lecet di beberapa bagian tubuhnya seperti bekas tabrakan.
(rsa)