Tanggul jebol, warga meminta segera diperbaiki
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan mulai surut. Kendati begitu warga masih khawatir karena dua tanggul yang jebol belum juga diperbaiki.
Pantauan SINDO, Senin (17/6/2013) banjir yang terjadi di Luwu Timur mulai berangsur-angsur surut. Ruas jalan dan areal perkebunan milik warga sudah sebelumnya tergenang kini tidak terlihat lagi ada genangan.
Namun sejumlah rumah warga masih banyak yang terendam. Air yang masih merendam rumah warga ini berasal dari dua buah tanggul yang jebol.
Kondisi ini membuat warga dihantui perasaan was-was, sebab selama ini dua tanggul yang jebol tersebut menjadi benteng warga dari ancaman banjir luapan Sungai Powosoi.
Tanggul tersebut jebol saat banjir dua hari lalu dan telah merusak ribuan hektare lahan perkebunan warga.
Pohon kakau milik warga banyak yang tumbang, bahkan di perkebunan kakao tersebut sudah membentuk aliran sungai baru dari air yang bersumber dari tanggul yang jebol.
Menurut Galatong warga Desa Kalaena, akibat jebolnya tanggul tersebut banyak lahan perkebunan warga yang rusak. Sebab lahan perkebunan milik warga tersebut berdekatan dengan tanggul.
"Kalau tanggul tidak segera diperbaiki nanti bakalan banjir lagi," ujarnya.
Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan diam. Karena dua hari dilanda banjir tidak ada satupun pejabat atau bantuan mengalir ke warga.
Pantauan SINDO, Senin (17/6/2013) banjir yang terjadi di Luwu Timur mulai berangsur-angsur surut. Ruas jalan dan areal perkebunan milik warga sudah sebelumnya tergenang kini tidak terlihat lagi ada genangan.
Namun sejumlah rumah warga masih banyak yang terendam. Air yang masih merendam rumah warga ini berasal dari dua buah tanggul yang jebol.
Kondisi ini membuat warga dihantui perasaan was-was, sebab selama ini dua tanggul yang jebol tersebut menjadi benteng warga dari ancaman banjir luapan Sungai Powosoi.
Tanggul tersebut jebol saat banjir dua hari lalu dan telah merusak ribuan hektare lahan perkebunan warga.
Pohon kakau milik warga banyak yang tumbang, bahkan di perkebunan kakao tersebut sudah membentuk aliran sungai baru dari air yang bersumber dari tanggul yang jebol.
Menurut Galatong warga Desa Kalaena, akibat jebolnya tanggul tersebut banyak lahan perkebunan warga yang rusak. Sebab lahan perkebunan milik warga tersebut berdekatan dengan tanggul.
"Kalau tanggul tidak segera diperbaiki nanti bakalan banjir lagi," ujarnya.
Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan diam. Karena dua hari dilanda banjir tidak ada satupun pejabat atau bantuan mengalir ke warga.
(ysw)