Polisi klaim tak biarkan Mahasiswa & Warga bentrok 3 jam

Sindonews.com - Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi membantah jika pihaknya disebut melakukan pembiaran terhadap bentrokan mahasiswa dan warga yang berlangsung selama tiga jam.

Menurut perwira tiga bunga melati ini, sejak awal, aparat Polsekta Rappocini dan Tamalate, serta Polrestabes telah melakukan upaya persuasif dengan meminta kepada mahasiswa untuk membuka akses jalan untuk warga.

Namun, upaya tersebut ditolak mahasiswa, sehingga warga dan pengguna jalan menjadi emosi sehingga melakukan aksi penyerangan ke arah demonstran.

"Tak mungkin kita lakukan pembiaran. Warga merasa kesal karena terjebak macet beberapa jam, kami sudah lakukan langkah persuasif tapi dilawan mahasiswa," tandasnya, Selasa (11/6/2013), malam.

Akibat insiden itu, sejumlah ruas jalan tertutup selama delapan jam, mulai siang hingga malam hari. Bahkan, warga harus berjalanan beberapa kilometer untuk menghindar dari macet di Jalan Sultan Alauddin. Arus lalu lintas baru mulai berjalan normal sekira pukul 21.00 Wita.

Hingga malam ini, belum ada data pasti mengenai jumlah korban luka-luka dalam bentrokan itu. Tiga anggota polisi nyaris pingsan setelah tembakan gas air mata kembali ke arahnya sendiri.