Ahok minta perawat aktif tangani pasien KJS

Ahok minta perawat aktif tangani pasien KJS
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta, perawat yang bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) agar aktif menanyakan jenis penyakit pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Menurut pria yang biasa disapa Ahok ini, kedepan program KJS lebih mengandalkan sistem online. Menurutnya, penanganan dari perawat di Puskesmas sebagai rujukan pasti untuk pasien yang harus di rawat ke rumah sakit (RS).
"Harusnya perawat bisa tanya dulu, kamu sakit apa kalau sakit ini belum bisa langsung rujuk begitu input dia daftarkan, ini sistem online yang mau kita bikin," kata Ahok, di Jakarta, Sabtu (8/6/2013).
Selain itu, kata Ahok, kerja sama dengan PT Askes pun telah sepakat untuk mempermudah sistem online untuk mengidentifikasi rencana rujukan. Dia mengklaim, permasalahan tentang KJS sedikit demi sedikit mulai teratasi. "Kita udah identifikasi permasalahannya," ujar mantan Bupati Belitung ini.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengumpulkan pimpinan rumah sakit provider KJS, PT Askes dan tim ahli dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga Kepala Dinas Kesehatan DKI dalam rapat evaluasi tahap pertama program KJS.
Dalam rapat tersebut disepakati, sistem pembayaran KJS atas inisiasi Pemprov DKI menjadi 100 persen dengan pembagian, pemerintah pusat sebesar 75 persen dan Pemprov DKI Jakarta sebesar 25 persen.
Menurut pria yang biasa disapa Ahok ini, kedepan program KJS lebih mengandalkan sistem online. Menurutnya, penanganan dari perawat di Puskesmas sebagai rujukan pasti untuk pasien yang harus di rawat ke rumah sakit (RS).
"Harusnya perawat bisa tanya dulu, kamu sakit apa kalau sakit ini belum bisa langsung rujuk begitu input dia daftarkan, ini sistem online yang mau kita bikin," kata Ahok, di Jakarta, Sabtu (8/6/2013).
Selain itu, kata Ahok, kerja sama dengan PT Askes pun telah sepakat untuk mempermudah sistem online untuk mengidentifikasi rencana rujukan. Dia mengklaim, permasalahan tentang KJS sedikit demi sedikit mulai teratasi. "Kita udah identifikasi permasalahannya," ujar mantan Bupati Belitung ini.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengumpulkan pimpinan rumah sakit provider KJS, PT Askes dan tim ahli dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga Kepala Dinas Kesehatan DKI dalam rapat evaluasi tahap pertama program KJS.
Dalam rapat tersebut disepakati, sistem pembayaran KJS atas inisiasi Pemprov DKI menjadi 100 persen dengan pembagian, pemerintah pusat sebesar 75 persen dan Pemprov DKI Jakarta sebesar 25 persen.
(mhd)