Ribuan rumah di Pasuruan terendam banjir
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur Pasuruan sejak Rabu (5/6) malam mengakibatkan sungai meluap didua kecamatan, di Kabupaten Pasuruan. Ribuan rumah warga di tujuh desa itu terendam air hingga Kamis (6/6) siang. Banjir ini merupakan limpahan air sungai dari kawasan Pasuruan selatan.
Banjir dengan ketinggian antara 20 cm - 100 cm mulai masuk ke pemukiman warga pada Rabu malam. Meski sudah biasa menerima banjir kiriman, warga tetap waspada dan menyelamatkan harta bendanya.
Warga terpaksa menempatkan sejumlah perabot rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi. Untuk menahan air, warga juga membuat tanggul sementara di depan pintu rumah agar air tidak semakin meluber ke dalam rumah.
Menurut keterangan warga, banjir ini biasa terjadi pada saat dikawasan Pasuruan selatan terjadi hujan terus menerus. Meski demikian, ia menyayangkan pemerintah tidak tanggap dalam mengatasi persoalan banjir yang terjadi terus menerus.
"Mestinya pemerintah mencarikan jalan keluar agar masyarakat tidak selalu mengalami musibah banjir. Karena setiap kali terjadi banjir, masyarakat tidak bisa melakukan aktifitas apapun, selain membersihkan rumah dari lumpur," kata Astuti, seorang warga Kelurahan Kalianyar.
Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, rendaman air banjir di Kecamatan Banjir ini meliputi Kelurahan Kalinyar sebanyak 1.346 kepala keluarga (KK), Kelurahan Kalirejo 445 KK, Desa Tambakan 625 KK, Desa Manaruwi 250 KK, Desa Masangan 285 KK serta Kelurahan Latek 125 KK. Sedangkan di Kecamatan Beji banjir merendam rumah 220 KK.
Pihak BPBD sudah mendirikan posko dan dapur umum mengantisipasi banjir lanjutan. Bantuan makanan nasi bungkus siap saji dan air bersih juga sudah didistribusikan ke masyarakat.
"Di beberapa lokasi, saat ini banjir sudah berangsur surut. Namun untuk mengantisipasi banjir lanjutan, BPBD telah mendirikan posko dan dapur umum," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko.
Banjir dengan ketinggian antara 20 cm - 100 cm mulai masuk ke pemukiman warga pada Rabu malam. Meski sudah biasa menerima banjir kiriman, warga tetap waspada dan menyelamatkan harta bendanya.
Warga terpaksa menempatkan sejumlah perabot rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi. Untuk menahan air, warga juga membuat tanggul sementara di depan pintu rumah agar air tidak semakin meluber ke dalam rumah.
Menurut keterangan warga, banjir ini biasa terjadi pada saat dikawasan Pasuruan selatan terjadi hujan terus menerus. Meski demikian, ia menyayangkan pemerintah tidak tanggap dalam mengatasi persoalan banjir yang terjadi terus menerus.
"Mestinya pemerintah mencarikan jalan keluar agar masyarakat tidak selalu mengalami musibah banjir. Karena setiap kali terjadi banjir, masyarakat tidak bisa melakukan aktifitas apapun, selain membersihkan rumah dari lumpur," kata Astuti, seorang warga Kelurahan Kalianyar.
Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, rendaman air banjir di Kecamatan Banjir ini meliputi Kelurahan Kalinyar sebanyak 1.346 kepala keluarga (KK), Kelurahan Kalirejo 445 KK, Desa Tambakan 625 KK, Desa Manaruwi 250 KK, Desa Masangan 285 KK serta Kelurahan Latek 125 KK. Sedangkan di Kecamatan Beji banjir merendam rumah 220 KK.
Pihak BPBD sudah mendirikan posko dan dapur umum mengantisipasi banjir lanjutan. Bantuan makanan nasi bungkus siap saji dan air bersih juga sudah didistribusikan ke masyarakat.
"Di beberapa lokasi, saat ini banjir sudah berangsur surut. Namun untuk mengantisipasi banjir lanjutan, BPBD telah mendirikan posko dan dapur umum," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko.
(rsa)