Banjir bandang, seorang nenek nyaris hanyut
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan rumah warga di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, diterjang banjir bandang, Kamis (6/6/2013) dini hari tadi. Seorang nenek yang sedang sakit, dan terbaring diatas tempat tidurnya nyaris hanyut terbawa banjir. Beruntung relawan segera datang, dan mengevakuasi korban ke masjid terdekat.
Air yang datang secara tiba-tiba membuat warga di Desa Grojokan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, langsung memukul kentongan untuk membangunkan warga yang lainnya.
Sebab banjir tiba-tiba datang akibat luapan air dari sungai kuncir, yang melintas di desa tersebut. Tak hanya di halaman dan jalan-jalan, banjir juga masuk ke dalam rumah. Bahkan, seorang nenek yang menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, nyaris hanyut terbawa banjir.
Beruntung, relawan dari taruna siaga bencana (Tagana) segera datang dan langsung mengevakuasi korban ke masjid terdekat yang letaknya lebih tinggi. Suwito, Kepala Desa Grojokan menjelaskan, banjir seperti ini sudah rutin terjadi setiap tahun di desanya.
Penyebabnya, desa-desa yang ada di lereng Gunung Wilis sering dilanda hujan deras selama beberapa hari terakhir. Akibatnya, sungai yang ada di bawahnya tak mampu menampung luapan air hujan sehingga meluap dan menerjang rumah-rumah warga.
“Peristiwa ini hal yang biasa bagi warga. Banjir yang mirip tumpahan air bah ini, datang secara tiba-tiba dan habis secara cepat,” katanya, Kamis (6/6/2013).
Air yang datang secara tiba-tiba membuat warga di Desa Grojokan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, langsung memukul kentongan untuk membangunkan warga yang lainnya.
Sebab banjir tiba-tiba datang akibat luapan air dari sungai kuncir, yang melintas di desa tersebut. Tak hanya di halaman dan jalan-jalan, banjir juga masuk ke dalam rumah. Bahkan, seorang nenek yang menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, nyaris hanyut terbawa banjir.
Beruntung, relawan dari taruna siaga bencana (Tagana) segera datang dan langsung mengevakuasi korban ke masjid terdekat yang letaknya lebih tinggi. Suwito, Kepala Desa Grojokan menjelaskan, banjir seperti ini sudah rutin terjadi setiap tahun di desanya.
Penyebabnya, desa-desa yang ada di lereng Gunung Wilis sering dilanda hujan deras selama beberapa hari terakhir. Akibatnya, sungai yang ada di bawahnya tak mampu menampung luapan air hujan sehingga meluap dan menerjang rumah-rumah warga.
“Peristiwa ini hal yang biasa bagi warga. Banjir yang mirip tumpahan air bah ini, datang secara tiba-tiba dan habis secara cepat,” katanya, Kamis (6/6/2013).
(stb)