Pelaku pernah berguru ke Gunung Kawi
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku pembantaian Muhammad Muslim alias Alim (7) warga Jalan Mayor Zein, Lorong Pertama, RT 2, RW 1, Kelurahan Sei Lais, Kecamatan Kalidoni Palembang, diduga sedang mendalami ilmu hitam. Karena sebelumnya, pelaku Fredi alias Kasim (39) yang tak lain tetangga korban pernah berguru ke Gunung Kawi.
”Setahu saya dia (tersangka) itu tamatan sarjana yang pintar mengaji, hafal Yasin serta kalau disuruh-suruh orang mau saja, mulai beli rokok, mimpin doa tahlilan di acara kampung,” ungkap Sofyan ditemui di dekat rumah tersangka, Rabu 29 Mei 2013.
Dari cerita yang pernah didapatnya dari keluarga tersangka, sambung Sofyan, memang paska tamat kuliah Strata Satu, (SI) tersangka Fredi ini menganggur. Selama tak memiliki pekerjaan tersebut, Kasim kerap bolak-balik ke Gunung Kawi, Jawa Timur.
”Ke Gunung Kawi Untuk berguru, tapi kami tidak tahu, disana dia berguru apa. Katanya ilmu hitam dan pesugihan, tapi saya tidak tahu benar atau tidak,” tandasnya.
Sepulang dari Gunung Kawi itulah, perangai tersangka mulai berubah. Kasim kerap melamun, berbicara sendiri, melamun melihati awan dan bermain sama anak kecil.
”Dua bulan lalu, dia (tersangka) pernah dibawa keluarganya ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan intensif. Tapi cuman 15 hari dia boleh pulang, tapi memegang surat kuning atau pernah dirawat di rumah sakit jiwa Palembang,“ tukasnya.
”Setahu saya dia (tersangka) itu tamatan sarjana yang pintar mengaji, hafal Yasin serta kalau disuruh-suruh orang mau saja, mulai beli rokok, mimpin doa tahlilan di acara kampung,” ungkap Sofyan ditemui di dekat rumah tersangka, Rabu 29 Mei 2013.
Dari cerita yang pernah didapatnya dari keluarga tersangka, sambung Sofyan, memang paska tamat kuliah Strata Satu, (SI) tersangka Fredi ini menganggur. Selama tak memiliki pekerjaan tersebut, Kasim kerap bolak-balik ke Gunung Kawi, Jawa Timur.
”Ke Gunung Kawi Untuk berguru, tapi kami tidak tahu, disana dia berguru apa. Katanya ilmu hitam dan pesugihan, tapi saya tidak tahu benar atau tidak,” tandasnya.
Sepulang dari Gunung Kawi itulah, perangai tersangka mulai berubah. Kasim kerap melamun, berbicara sendiri, melamun melihati awan dan bermain sama anak kecil.
”Dua bulan lalu, dia (tersangka) pernah dibawa keluarganya ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan intensif. Tapi cuman 15 hari dia boleh pulang, tapi memegang surat kuning atau pernah dirawat di rumah sakit jiwa Palembang,“ tukasnya.
(ysw)