Penumpang KM Arinda rebutan berada di depan kapal
A
A
A
Sindonews.com - Tim evakuasi kapal tenggelam di perairan Sungai Mahakam, persisnya di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menyebutkan para penumpang berebut untuk berdiri ke depan kapal saat akan tenggelam.
Tim Penanggulangan Bencana Kapal Tenggelam Kota Samarinda menemukan jika kapal yang tenggelam bagian depannya terlebih dulu.
"Banyak saksi yang melihat, saat kapal hendak hampir sampai di dermaga, penumpang banyak ke bagian depan kapal. Para karyawan PT Kalamur ini berebutan ingin cepat turun dari kapal," kata Ketua Tim Penanggulangan Bencana Kapal Tenggelam Kota Samarinda, Letkol Inf Junaidi M.
Karena penumpang banyak yang berada di depan, kata Junaidi, beban kapal mulai tidak seimbang. Hal itulah yang membuat kapal bagian depan dengan cepat tenggelam ke dalam air.
"Karyawan itu pulang kerja, ganti shift, jadi mereka berebutan ingin cepat turun ke dermaga. Itulah mengapa posisi kapal tenggelam sekira 15-20 meter dari dermaga tujuan," katanya.
Meski demikian, pihaknya tak ingin terlalu dini menyimpulkan. Apalagi pihak berwajib sedang fokus menyelidiki kasus ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal pengangkut karyawan PT Kalamur tenggelam pada Rabu, 17 April 2013, sekira pukul 17.30 Wita.
Kapal penumpang terbuat dari kayu itu karam sekira 15 meter jelang dermaga. Data pasti manifes kapal masih simpang siur. Namun dari 22 orang yang dinyatakan hilang berdasarkan data dari perusahaan, dua orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, setelah sebelumnya satu korban atas nama Nurhayati meninggal di RS Trauma Center.
Tim Penanggulangan Bencana Kapal Tenggelam Kota Samarinda menemukan jika kapal yang tenggelam bagian depannya terlebih dulu.
"Banyak saksi yang melihat, saat kapal hendak hampir sampai di dermaga, penumpang banyak ke bagian depan kapal. Para karyawan PT Kalamur ini berebutan ingin cepat turun dari kapal," kata Ketua Tim Penanggulangan Bencana Kapal Tenggelam Kota Samarinda, Letkol Inf Junaidi M.
Karena penumpang banyak yang berada di depan, kata Junaidi, beban kapal mulai tidak seimbang. Hal itulah yang membuat kapal bagian depan dengan cepat tenggelam ke dalam air.
"Karyawan itu pulang kerja, ganti shift, jadi mereka berebutan ingin cepat turun ke dermaga. Itulah mengapa posisi kapal tenggelam sekira 15-20 meter dari dermaga tujuan," katanya.
Meski demikian, pihaknya tak ingin terlalu dini menyimpulkan. Apalagi pihak berwajib sedang fokus menyelidiki kasus ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal pengangkut karyawan PT Kalamur tenggelam pada Rabu, 17 April 2013, sekira pukul 17.30 Wita.
Kapal penumpang terbuat dari kayu itu karam sekira 15 meter jelang dermaga. Data pasti manifes kapal masih simpang siur. Namun dari 22 orang yang dinyatakan hilang berdasarkan data dari perusahaan, dua orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, setelah sebelumnya satu korban atas nama Nurhayati meninggal di RS Trauma Center.
(rsa)