Hadapi UN, puluhan siswa bermalam di sekolah
A
A
A
Sindonews.com - Takut terlambat dan ketinggalan mengikuti Ujian Nasional (UN), puluhan siswa terpaksa bermalam di sebuah ruangan, di sekolah tempatnya mengikuti ujian.
Mereka sedikitnya terdiri dari 17 siswa Madrasah Aliyah Negeri Pongka, Desa Pongka, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Puluhan siswa itu, sengaja datang untuk bermalam, di sekolah tersebut, karena takut terlambat dan ketinggalan mengikuti ujian nasional. Mereka membawa bekal dan memasak di sekolah tersebut. Mereka juga sengaja menyiapkan dana tambahan untuk biaya hidup selama mengikuti ujian.
"Disini, kami dapat saling support, dan belajar bersama dengan teman-teman lainnya. Kamipun sudah mendapatkan izin dari orang tua kami masing-masing," jelas seorang siswa, Rini, Kamis (18/4/2013).
Senada dengan temannya yang lain, Yulia, dia terpaksa bermalam disekolah tersebut agar tak terlambat. Selain itu alasan lain yang disebutnya, dia tak memiliki sanak saudara di tempat tinggalnya saat ini.
"Saya tak memiliki saudara di sini, keluarga saya di kampung. Kalaupun saya harus mengikuti UN, jarak tempuh dari tempat tinggal saya sangat jauh. Makanya saya rela bermalam dengan teman-teman di sini," jelas Yulia.
Meskipun begitu, puluhan siswa tersebut mengaku kecewa dengan adanya penundaan UN. Karena menurut mereka, akan ada beban psikologis sendiri terhadap para perserta UN.
"Kalau tak ada penundaan, hari ini kami sudah menyelesaikan UN kami," tandas Yulia.
Mereka sedikitnya terdiri dari 17 siswa Madrasah Aliyah Negeri Pongka, Desa Pongka, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Puluhan siswa itu, sengaja datang untuk bermalam, di sekolah tersebut, karena takut terlambat dan ketinggalan mengikuti ujian nasional. Mereka membawa bekal dan memasak di sekolah tersebut. Mereka juga sengaja menyiapkan dana tambahan untuk biaya hidup selama mengikuti ujian.
"Disini, kami dapat saling support, dan belajar bersama dengan teman-teman lainnya. Kamipun sudah mendapatkan izin dari orang tua kami masing-masing," jelas seorang siswa, Rini, Kamis (18/4/2013).
Senada dengan temannya yang lain, Yulia, dia terpaksa bermalam disekolah tersebut agar tak terlambat. Selain itu alasan lain yang disebutnya, dia tak memiliki sanak saudara di tempat tinggalnya saat ini.
"Saya tak memiliki saudara di sini, keluarga saya di kampung. Kalaupun saya harus mengikuti UN, jarak tempuh dari tempat tinggal saya sangat jauh. Makanya saya rela bermalam dengan teman-teman di sini," jelas Yulia.
Meskipun begitu, puluhan siswa tersebut mengaku kecewa dengan adanya penundaan UN. Karena menurut mereka, akan ada beban psikologis sendiri terhadap para perserta UN.
"Kalau tak ada penundaan, hari ini kami sudah menyelesaikan UN kami," tandas Yulia.
(rsa)