Alat pengolah nasi antar siswa Kudus ke Korsel

Kamis, 18 April 2013 - 12:59 WIB
Alat pengolah nasi antar...
Alat pengolah nasi antar siswa Kudus ke Korsel
A A A
PRIHATIN dengan kondisi penderita diabetes, salah seorang pelajar kelas XI SMA 1 Kudus, Safira Candra Asih (16), menciptakan alat yang bermanfaat bagi penderita diabetes, yakni Rice Drier Instruments for Diabetics.

Berkat hasil kreatifitasnya itu, pertengahan 2013 ini Safira akan berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti Asia Pacific Ekonomic Cooperation Future Saintis Conference (APEC- FSC) yang diikuti oleh 20 negara Asia Pasifik.

Jika dilihat sekilas, alat yang terbuat dari besi, seng serta rangkaian listrik tersebut mirip dengan kompor sumbu minyak. Bagian bawah alat tersebut adalah mesin. Sedang komponen di atasnya terdiri dari dua tabung yakni bagian luar dan dalam serta bagian penutup yang berfungsi sebagai wadah agar nasi yang sudah dimasukkan dan diputar oleh mesin tidak berantakan ke luar.

Meski sederhana, namun siapa sangka, alat yang diberi nama Rice Drier Instruments for Diabetics tersebut mempunyai banyak manfaat, terlebih bagi penderita diabetes. Sebab dengan alat itu, kadar glukosa (gula) dan karbohidrat nasi bisa diturunkan hingga 50 persen dari biasanya.

Praktis, para penderita diabetes juga bisa mengkonsumsi bahan utama makanan sehari-hari tersebut tanpa rasa was-was dan khawatir kadar gulanya akan meningkat tajam.

Cara kerja alat yang proses pembuatannya memakan waktu lima bulan dan mampu menampung hingga 0,5 kilogram nasi ini cukup sederhana. Yakni beras yang sudah menjadi nasi tinggal dimasukkan ke alat tersebut. Lantas alat tersebut akan memutar nasi yang sudah dimasukkan dalam tabung.

Setelah satu jam lamanya, nasi tersebut dikeluarkan dari tabung. Lalu, nasi tersebut harus dimasak lagi baik dengan menggunakan cara manual maupun melalui mesin penanak nasi seperti magicjar. Setelah dua kali proses “memasak” nasi tersebut siap dikonsumsi. Hebatnya, kadar gula dan karbohidrat nasi tersebut sudah berkurang drastis.

Jika biasanya kadar gula yang dikandung nasi sekitar 12 persen, maka setelah dua kali proses “memasak” kadarnya hingga 6 persen. Jika kadar gula rendah maka secara otomatis kandungan karbohidrat dalam nasi tersebut juga turun.

“Istimewanya rasa dan warna nasi tidak berubah. Jadi kalau dikonsumsi sama seperti nasi pada umumnya,” kata Safira, di Kudus, Kamis (18/4/2013).

Selain alat temuan Safira ini, ada juga hasil kreatifitas dua SMA 1 Kudus lain yakni Falah Luthfi (16) dan Dwi Yoga (17) yang juga bermanfaat bagi penderita diabetes. Kedua siswa ini berhasil membuat software manajemen dan pengingat untuk penderita diabetes yang diberi nama SIKODI.

Lewat software yang bisa diunduh gratis melalui gesoub.blogspot.com, para penderita diabetes tidak perlu repot-repot untuk menjaga kadar gula di tubuhnya. Sebab dengan mengunduh software yang berisi sembilan progam mulai dari sistim dasar jadwal pola makan, track darah, trainer senam diabetes kalkulator gula darah, diagnosis diabetes, hingga suntikan insulin tersebut, maka akan ada pesan singkat (SMS) yang masuk ke ponsel penderita diabetes. Software tersebut bisa diatur untuk progam mingguan, bulanan atau berkelanjutan tanpa ada batas waktu.

“Sofware bekerja otomatis selama terkoneksi dengan jaringan internet dan telepon. Jadi penderita tidak perlu khawatir lupa dengan jadwal makan atau progam-progam yang harus dijalaninya,” ucap Yoga.

Kepala SMA 1 Kudus, Su’ad mengatakan berkat dua inovasi ini, ketiga siswanya pun berkesempatan mewakili Indonesia di ajang olimpiade internasional. Pertengahan tahun ini, Safira Candra Asih akan mengikuti ajang APEC-FSC yang diikuti oleh 20 negara Asia Pasifik yang digelar di Korea Selatan (Korsel). Sedang Falah Luthfi dan Dwi Yoga akan mengikuti ajang Infomatrix tahun 2013 di Rumania.

Su’ad berharap hasil penelitian siswa siswinya ini bermanfaat bagi masyarakat, terlebih para penderita diabetes. Selain itu, ia juga berdoa agar ketiga anak didiknya bisa mengharumkan nama bangsa di ajang internasional tersebut.

“Semoga mereka bisa menang di kedua ajang itu,” harapnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3378 seconds (0.1#10.140)