Pencetakan soal UN diminta dikembalikan ke daerah
A
A
A
Sindonews.com - Pencetakan soal-soal Ujian Nasional (UN) diminta untuk dikembalikan ke daerah. Selain menghindari adanya keterlambatan, daerah juga dinilai memiliki kemampuan untuk pengadaan soal sendiri.
“Tahun-tahun sebelumnya kan soal juga pernah dicetak disini. Jadi saya kira untuk langkah efisiensi, sebaiknya jangan semua harus dipusat. Makassar juga sudah bisa melakukan pencetakan sendiri,” ungkap Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin usai LKPj tahun 2012, di Gedung DPRD Makassar, Senin (15/4/2013).
Apa yang terjadi saat ini lanjut Ilham, merupakan suatu musibah. Sebab perencanaan pelaksanaan UN, sudah jauh-jauh hari disusun dalam kalender akademik. Karena itu, kalau mengatasnamakan keamanan, maka ini tidak bisa lagi menjadi alasan pusat.
Dalam pencetakan soal-soal ujian kepegawaian pun selama ini sudah dilakukan di daerah masing-masing. "Sehingga, masalah transportasi yang bisa menjadi kendala juga bisa diminimalisir," jelasnya.
Senada dengan Ilham, Ketua Komisi D DPRD Makassar Swarno Sudirman mengatakan, sudah saatnya pusat kembali melakukan desentralisasi soal. Baik dari pencetakan maupun pembuatan.
Di Makassar, kata dia, selain sudah terdapat percetakan-percetakan besar, juga terdapat universitas besar seperti Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar yang dapat melakukan penyusunan soal.
Dari segi kompetensi, guru besar dan sumber daya di kedua universitas ternama Makassar ini tidak kalah dengan sumberdaya yang ada di pusat.
“Jangan sampai siswa lagi yang jadi korban, kasihan. Ada cara yang lebih efektif, maka mari tempuh itu,” jelasnya.
Diketahui akibat keterlambatan soal, UN di Sulawesi selatan harus ditunda. Jika sebelumnya, UN sedianya dilaksankan pada 15-17 April, maka pelaksanaan tahun ini pelaksanannya mundur hingga tanggal 19 April.
“Tahun-tahun sebelumnya kan soal juga pernah dicetak disini. Jadi saya kira untuk langkah efisiensi, sebaiknya jangan semua harus dipusat. Makassar juga sudah bisa melakukan pencetakan sendiri,” ungkap Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin usai LKPj tahun 2012, di Gedung DPRD Makassar, Senin (15/4/2013).
Apa yang terjadi saat ini lanjut Ilham, merupakan suatu musibah. Sebab perencanaan pelaksanaan UN, sudah jauh-jauh hari disusun dalam kalender akademik. Karena itu, kalau mengatasnamakan keamanan, maka ini tidak bisa lagi menjadi alasan pusat.
Dalam pencetakan soal-soal ujian kepegawaian pun selama ini sudah dilakukan di daerah masing-masing. "Sehingga, masalah transportasi yang bisa menjadi kendala juga bisa diminimalisir," jelasnya.
Senada dengan Ilham, Ketua Komisi D DPRD Makassar Swarno Sudirman mengatakan, sudah saatnya pusat kembali melakukan desentralisasi soal. Baik dari pencetakan maupun pembuatan.
Di Makassar, kata dia, selain sudah terdapat percetakan-percetakan besar, juga terdapat universitas besar seperti Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar yang dapat melakukan penyusunan soal.
Dari segi kompetensi, guru besar dan sumber daya di kedua universitas ternama Makassar ini tidak kalah dengan sumberdaya yang ada di pusat.
“Jangan sampai siswa lagi yang jadi korban, kasihan. Ada cara yang lebih efektif, maka mari tempuh itu,” jelasnya.
Diketahui akibat keterlambatan soal, UN di Sulawesi selatan harus ditunda. Jika sebelumnya, UN sedianya dilaksankan pada 15-17 April, maka pelaksanaan tahun ini pelaksanannya mundur hingga tanggal 19 April.
(rsa)