UN di NTT ditunda, siswa kesal
A
A
A
Sindonews.com - Simpangsiurnya informasi tentang jadwal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK akibat keterlambatan pengriman bahan ujian membuat sejumlah siswa di Kefamenanu Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) merasa kebingungan.
"Sabtu kemarin kami dengar katanya Senin sudah bisa ujian, setelah kami datang tanya katanya diundur dua hari lagi ke hari Rabu, jadi yang betul yang mana ni?," tanya Jefry dan nina, siswa SMK Pelita Karya Kefamenanu, Senin, (15/4/2013).
Sementara itu Kepala sekolah SMA Pelita Karya saat dihubungi mengakui ini semua persoalan Nasional, bukan sengaja dibuat oleh panitia di Kupang maupun di Kefamenanu.
"Ini masalah Nasional. Jadi, memang yang betul hari Rabu baru serentak dilaksanakan," terang Hendrik Oematan, BA Kepala Sekolah SMA PK di Kefamenanu, Senin siang.
Hendrik menyebutkan, sesuai infromasi yang diperoleh, ada 11 Provinsi yang akan melakukan Ujian Nasional (UN) serentak, termasuk dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Maka itu, siswa diminta untuk bersabar dan terus belajar.
"ini kesempatan untuk belajar lagi, jadi harap luangkan waktu yang ada untuk pelajari yang belum sempat diketahui." harap Hendrik.
"Sabtu kemarin kami dengar katanya Senin sudah bisa ujian, setelah kami datang tanya katanya diundur dua hari lagi ke hari Rabu, jadi yang betul yang mana ni?," tanya Jefry dan nina, siswa SMK Pelita Karya Kefamenanu, Senin, (15/4/2013).
Sementara itu Kepala sekolah SMA Pelita Karya saat dihubungi mengakui ini semua persoalan Nasional, bukan sengaja dibuat oleh panitia di Kupang maupun di Kefamenanu.
"Ini masalah Nasional. Jadi, memang yang betul hari Rabu baru serentak dilaksanakan," terang Hendrik Oematan, BA Kepala Sekolah SMA PK di Kefamenanu, Senin siang.
Hendrik menyebutkan, sesuai infromasi yang diperoleh, ada 11 Provinsi yang akan melakukan Ujian Nasional (UN) serentak, termasuk dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Maka itu, siswa diminta untuk bersabar dan terus belajar.
"ini kesempatan untuk belajar lagi, jadi harap luangkan waktu yang ada untuk pelajari yang belum sempat diketahui." harap Hendrik.
(rsa)