Tersambar petir, 7 tewas & 2 kritis
A
A
A
Sindonews.com - Petir yang diserta angin kencang menyebabkan tujuh buruh petani tewas di tempat dan dua orang lainnya tengah kritis.
Peristiwa tersebut terjadi saat delapan orang buruh petani bernaung di gubuk rumah, sehabis mereka menyabit padi sawah di Kampung Baru, Desa Selli, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sekira pukul 16.30 WITA, Sabtu, (13/4/2013).
Anam di antaranya tewas seketika, dua selamat dan seorang lagi tewas di dusun Pammase Desa Selli Kecamatan bengo akibat tertimpa pohon.
Korban enam yang tewas di gubuk rumah sawah itu, empat di antaranya warga Kampung Baru Desa Selli Kecamatan Bengo terdiri dari Masdar Lama (27), Baharuddin Baba (35), Kani (25) dan Maddisseng (43), dan satu warga bernama Naima (40) warga dusun pammase Desa Selli.
Sementara dua korban tewas adalah warga desa Mattaropuli Kecamatan Bengo masing-masing Ikhsan Yusuf (35) dan Appi (27). Selain itu, dua korban kritis dan selamat dari sambaran petir di gubuk sawah mengalami kritis dan dirawat di Puskesmas Lappariaja yakni Abdul Hayat (37) dan Samade (22).
Kepala Puskesmas Lappariaja, Munawar SE SKM, menjelaskan, kedua korban yang selamat namun kritis dalam perawatan intensif. Menurutnya, kedua korban mengalami kulit terkelupas, hitam, mengeluarkan darah ditelinga dan luka lecet ditangan kiri.
Pihaknya, telah berupaya memberikan perawatan semaksimal mungkin dan jika kondisi yang tidak memungkinkan akan dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone.
"Saya sudah perintahkan perawat agar menggunakan fasilitas penuh untuk pengobatan. Jika kondisi pasien tidak bisa lagi disembuhkan agar segera merujuknya ke RSUD," kata Munawwar melalui via ponselnya kepada SINDO.
Sementara itu, Kepala Desa Selli Kecamatan Bengo, Saharuddin, mengatakan kelima warganya yang tewas sudah berada dirumah duka masing-masing. Mereka adalah pekerja buruh petani yang kerap dipanggil jika ada panen padi.
Empat warganya yang tewas itu bertetangga sementara satu orang yang tertimpa pohon juga sudah berada dirumah duka. "Rencananya besok mereka akan dikebumikan setelah shalat Dzuhur dan saya akan laporkan ke pemerintah kecamatan dan rencananya akan melayat," kata Saharuddin.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Mattaropuli Kecamatan Bengo, Andi Hamka, bahwa dua warganya tewas bersama dengan empat warga desa tetangganya dan keberadaan jenazah korban sudah berada dirumah duka. "Suasana duka menyelimuti kedatangan jenazah dan besok akan dikebumikan," kata Andi Hamka.
Peristiwa tewasnya tujuh buruh petani yang menggegerkan dan tersebar dengan cepat luas di wilayah Kecamatan Bengo itu membuat pemerintah kecamatan prihatin.
Kepala Pemerintah Kecamatan Bengo, Anwar mengatakan, bahwa peristiwa itu menimbulkan luka mendalam secara pribadi maupun sebagai pemerintah karena salah satu yang tewas yakni Masdar Lama (27) adalah kerabat sepupu satu kali. "Besok saya rencanakan melayat dan mendatangi rumah tujuh warga tewas itu," katanya.
Sementara itu, Wakapolres Bone, Kompol Dharma E Ginting, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah memerintahkan aparat polsek Lappariaja untuk berkordinasi dengan pemerintah setempat termasuk pengevakuasian korban tewas.
Meski belum mendapatkan laporan secara resmi namun laporan sementara yang masuk tujuh korban tewas. "Kita masih menunggu perkembangan data laporan dari anggota, namun sejauh ini terdapat tujuh orang yang tewas," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone, Idris Syam mengatakan belum mendapat laporan dari pemerintah kecamatan dan baru mengetahuinya.
Meski demikian, dia menjelaskan bahwa jika berbicara dengan kondisi cuaca adalah berada di wilayah BMKG yang tahu persis. "Jika seperti itu kejadiannya, tentu kita akan laporkan ke pak Bupati," pungkasnya.
Peristiwa tersebut terjadi saat delapan orang buruh petani bernaung di gubuk rumah, sehabis mereka menyabit padi sawah di Kampung Baru, Desa Selli, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sekira pukul 16.30 WITA, Sabtu, (13/4/2013).
Anam di antaranya tewas seketika, dua selamat dan seorang lagi tewas di dusun Pammase Desa Selli Kecamatan bengo akibat tertimpa pohon.
Korban enam yang tewas di gubuk rumah sawah itu, empat di antaranya warga Kampung Baru Desa Selli Kecamatan Bengo terdiri dari Masdar Lama (27), Baharuddin Baba (35), Kani (25) dan Maddisseng (43), dan satu warga bernama Naima (40) warga dusun pammase Desa Selli.
Sementara dua korban tewas adalah warga desa Mattaropuli Kecamatan Bengo masing-masing Ikhsan Yusuf (35) dan Appi (27). Selain itu, dua korban kritis dan selamat dari sambaran petir di gubuk sawah mengalami kritis dan dirawat di Puskesmas Lappariaja yakni Abdul Hayat (37) dan Samade (22).
Kepala Puskesmas Lappariaja, Munawar SE SKM, menjelaskan, kedua korban yang selamat namun kritis dalam perawatan intensif. Menurutnya, kedua korban mengalami kulit terkelupas, hitam, mengeluarkan darah ditelinga dan luka lecet ditangan kiri.
Pihaknya, telah berupaya memberikan perawatan semaksimal mungkin dan jika kondisi yang tidak memungkinkan akan dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone.
"Saya sudah perintahkan perawat agar menggunakan fasilitas penuh untuk pengobatan. Jika kondisi pasien tidak bisa lagi disembuhkan agar segera merujuknya ke RSUD," kata Munawwar melalui via ponselnya kepada SINDO.
Sementara itu, Kepala Desa Selli Kecamatan Bengo, Saharuddin, mengatakan kelima warganya yang tewas sudah berada dirumah duka masing-masing. Mereka adalah pekerja buruh petani yang kerap dipanggil jika ada panen padi.
Empat warganya yang tewas itu bertetangga sementara satu orang yang tertimpa pohon juga sudah berada dirumah duka. "Rencananya besok mereka akan dikebumikan setelah shalat Dzuhur dan saya akan laporkan ke pemerintah kecamatan dan rencananya akan melayat," kata Saharuddin.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Mattaropuli Kecamatan Bengo, Andi Hamka, bahwa dua warganya tewas bersama dengan empat warga desa tetangganya dan keberadaan jenazah korban sudah berada dirumah duka. "Suasana duka menyelimuti kedatangan jenazah dan besok akan dikebumikan," kata Andi Hamka.
Peristiwa tewasnya tujuh buruh petani yang menggegerkan dan tersebar dengan cepat luas di wilayah Kecamatan Bengo itu membuat pemerintah kecamatan prihatin.
Kepala Pemerintah Kecamatan Bengo, Anwar mengatakan, bahwa peristiwa itu menimbulkan luka mendalam secara pribadi maupun sebagai pemerintah karena salah satu yang tewas yakni Masdar Lama (27) adalah kerabat sepupu satu kali. "Besok saya rencanakan melayat dan mendatangi rumah tujuh warga tewas itu," katanya.
Sementara itu, Wakapolres Bone, Kompol Dharma E Ginting, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah memerintahkan aparat polsek Lappariaja untuk berkordinasi dengan pemerintah setempat termasuk pengevakuasian korban tewas.
Meski belum mendapatkan laporan secara resmi namun laporan sementara yang masuk tujuh korban tewas. "Kita masih menunggu perkembangan data laporan dari anggota, namun sejauh ini terdapat tujuh orang yang tewas," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone, Idris Syam mengatakan belum mendapat laporan dari pemerintah kecamatan dan baru mengetahuinya.
Meski demikian, dia menjelaskan bahwa jika berbicara dengan kondisi cuaca adalah berada di wilayah BMKG yang tahu persis. "Jika seperti itu kejadiannya, tentu kita akan laporkan ke pak Bupati," pungkasnya.
(maf)