Paket soal belum tiba, UN terancam terlambat
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kemarin paket soal Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA/sederajat belum tiba di Mamuju. Bahkan dari informasi yang dihimpun, paket itu baru tiba di Makassar. Padahal jadwal UN digelar pada hari Senin 15 April 2013 mendatang.
Kendala paling utama yang menghadang adalah soal pendistribusian hingga ke pelosok wilayah Mamuju. Sehingga pelaksanaan UN ini terancam terlambat bahkan mundur.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Mulyadi Bintaha, mengaku sangat resah dengan kondisi ini. Apalagi seluruh persiapan sudah dilakukan dengan matang.
"Beginilah kalau urusan soal dan distribusi diambil alih Kemendikbud. Selain itu, orang Jakarta tidak tahu kondisi geografis Mamuju. Jadi kalau sampai terlambat, itu kesalahan Kemendikbud," katanya, Sabtu, (13/4/2013).
Seharunya, lanjut Mulyadi, soal dan lembar jawaban UN harus sudah sampai ke daerah-daerah akhir pekan kemarin. Namun sampai H-4 paket belum sampai ke Sulbar. Diakui, dia selalu berkoordinasi dengan Kemendikbud dan mendesak agar soal dan lembar jawaban UN segera didistribusikan.
Pendistribusian ke Sulbar kemudian menjadi tanggungjawab Universitas Negeri Makassar (UNM) sebagai pengawas umum UN. Lembaga ini akan dikawal oleh pihak kepolisian.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdikpora Mamuju Murniani, mengatakan, keterlambatan distribusi itu berpotensi pada kebocoran soal. Sebab waktu untuk memisahkannya sangat sempit, akibat ketidaktelitian panitia.
"Kalau waktu yang tersedia untuk memilah soal sempit atau hanya semalam, tentu berisiko tinggi kebocoran soal. Karena stamina panitia ada batasnya," katanya.
Disebutkan, peserta UN tahun ini sebanyak 2.229 orang siswa SMA, 666 orang siswa MA dan 1.248 orang siswa SMK. Sekolah lokasi UN sudah ditentukan jauh hari sebelumnya dan tersebar hingga ke seluruh kecamatan di Kabupaten Mamuju.
Kendala paling utama yang menghadang adalah soal pendistribusian hingga ke pelosok wilayah Mamuju. Sehingga pelaksanaan UN ini terancam terlambat bahkan mundur.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Mulyadi Bintaha, mengaku sangat resah dengan kondisi ini. Apalagi seluruh persiapan sudah dilakukan dengan matang.
"Beginilah kalau urusan soal dan distribusi diambil alih Kemendikbud. Selain itu, orang Jakarta tidak tahu kondisi geografis Mamuju. Jadi kalau sampai terlambat, itu kesalahan Kemendikbud," katanya, Sabtu, (13/4/2013).
Seharunya, lanjut Mulyadi, soal dan lembar jawaban UN harus sudah sampai ke daerah-daerah akhir pekan kemarin. Namun sampai H-4 paket belum sampai ke Sulbar. Diakui, dia selalu berkoordinasi dengan Kemendikbud dan mendesak agar soal dan lembar jawaban UN segera didistribusikan.
Pendistribusian ke Sulbar kemudian menjadi tanggungjawab Universitas Negeri Makassar (UNM) sebagai pengawas umum UN. Lembaga ini akan dikawal oleh pihak kepolisian.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdikpora Mamuju Murniani, mengatakan, keterlambatan distribusi itu berpotensi pada kebocoran soal. Sebab waktu untuk memisahkannya sangat sempit, akibat ketidaktelitian panitia.
"Kalau waktu yang tersedia untuk memilah soal sempit atau hanya semalam, tentu berisiko tinggi kebocoran soal. Karena stamina panitia ada batasnya," katanya.
Disebutkan, peserta UN tahun ini sebanyak 2.229 orang siswa SMA, 666 orang siswa MA dan 1.248 orang siswa SMK. Sekolah lokasi UN sudah ditentukan jauh hari sebelumnya dan tersebar hingga ke seluruh kecamatan di Kabupaten Mamuju.
(rsa)