Dituding miliki santet, Abdul Azis dihabisi
Kamis, 11 April 2013 - 17:33 WIB
Dituding miliki santet, Abdul Azis dihabisi
A
A
A
Sindonews.com - Dituding memiliki ilmu santet, Abdul Azis (55) warga Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, tewas dibantai bapak dan anak. Tragisnya, pembantaian ini sempat disaksikan anak korban Zainul yang masih berumur 12 tahun.
Tudingan dukun santet terlontar setelah keponakan Aminus Supandi (67) dan Saleh (28) bermimpi kalau sakit yang dideritanya akibat perbuatan Abdul Azis. Untuk penyembuhan, keduanya meminta segelas air putih pada Azis tapi ditolak.
"Saya sakit hati karena tidak diberi air minum untuk menyembuhkan keponakan yang sedang sakit. Keponakan saya mendapat firasat bertemu Abdul Aziz yang membuatnya menjadi sakit," kata Aminus Supandi kepada petugas di Mapolres Probolinggo, Kamis (11/4/2013).
Kedua pelaku ini berhasil dibekuk setelah petugas melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi. Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah celurit dan pentungan untuk menghabisi korban.
Kapolres Probolinggo AKBP Gatot Soegeng Soesanto menyatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa motif pembunuhan berencana ini karena pelaku merasa sakit hati dan dendam. Pelaku merasa bahwa sakit keponakannya akibat ulah korban yang ditudingnya memiliki ilmu santet.
"Motif pembunuhan ini berawal dari keponakan pelaku yang sakit tidak wajar. Keponakannya ini kemudian bermimpi bertemu korban dan meminta air namun tidak diberi. Firasat ini yang kemudian dijadikan alasan bahwa korban memiliki ilmu hitam," kata Kapolres Probolinggo Gatot Soegeng.
Tudingan dukun santet terlontar setelah keponakan Aminus Supandi (67) dan Saleh (28) bermimpi kalau sakit yang dideritanya akibat perbuatan Abdul Azis. Untuk penyembuhan, keduanya meminta segelas air putih pada Azis tapi ditolak.
"Saya sakit hati karena tidak diberi air minum untuk menyembuhkan keponakan yang sedang sakit. Keponakan saya mendapat firasat bertemu Abdul Aziz yang membuatnya menjadi sakit," kata Aminus Supandi kepada petugas di Mapolres Probolinggo, Kamis (11/4/2013).
Kedua pelaku ini berhasil dibekuk setelah petugas melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi. Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah celurit dan pentungan untuk menghabisi korban.
Kapolres Probolinggo AKBP Gatot Soegeng Soesanto menyatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa motif pembunuhan berencana ini karena pelaku merasa sakit hati dan dendam. Pelaku merasa bahwa sakit keponakannya akibat ulah korban yang ditudingnya memiliki ilmu santet.
"Motif pembunuhan ini berawal dari keponakan pelaku yang sakit tidak wajar. Keponakannya ini kemudian bermimpi bertemu korban dan meminta air namun tidak diberi. Firasat ini yang kemudian dijadikan alasan bahwa korban memiliki ilmu hitam," kata Kapolres Probolinggo Gatot Soegeng.
(ysw)
