Mencangkul terlalu dalam, awas gas beracun
A
A
A
Sindonews.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menemukan konsentrasi gas dalam tanah di sekitar Kawah Timbang, Batur Banjarnegara, Jawa Tengah masih sangat tinggi dan berbahaya. Sejumlah area pertanian warga perlu di waspadai karena menjadi tempat kantong-kantong gas beracun.
Pengukuran di kedalaman 20-50 sentimeter pada jarak 1.000-1.500 di area Lembah Kali Sat menemukan konsentrasi gas CO2 berada di kisaran 1,3 persen volume hingga di atas 5 persen volume. ANgka ini jauh melebihi ambang batas normalnya 0,5 persen volume.
PVMBG mengimbau warga untuk berhati hati karena sejumlah kantong kantong gas berada di areal pertanian milik warga di sepanjang lembah.
"Kami perlu mengingatkan, petani yang menggarap lahan pertanian di sekitar lembah Kali Sat untuk tidak mencangkul terlalu dalam. Khawatir memecah kantong gas beracun," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Dieng di Batur, Tunut Pujiharjo, Kamis (11/4/2013).
Sementara, dari pengamatan visual Kawah Timbang hingga saat ini terlihat asap putih pekat H2S masih membumbung dan mengikuti arah angin. Alat pemantau grafik gas di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng mendapati konsentrasi gas CO2 di udara sekitar pusat semburan kawah menghilang atau dalam titik nol.
Kendati begitu, PVMBG masih menetapkan status Kawah Timbang berada pada level siaga karena konsentrasi gas beracun dalam tanah masih cukup tinggi.
Pengukuran di kedalaman 20-50 sentimeter pada jarak 1.000-1.500 di area Lembah Kali Sat menemukan konsentrasi gas CO2 berada di kisaran 1,3 persen volume hingga di atas 5 persen volume. ANgka ini jauh melebihi ambang batas normalnya 0,5 persen volume.
PVMBG mengimbau warga untuk berhati hati karena sejumlah kantong kantong gas berada di areal pertanian milik warga di sepanjang lembah.
"Kami perlu mengingatkan, petani yang menggarap lahan pertanian di sekitar lembah Kali Sat untuk tidak mencangkul terlalu dalam. Khawatir memecah kantong gas beracun," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Dieng di Batur, Tunut Pujiharjo, Kamis (11/4/2013).
Sementara, dari pengamatan visual Kawah Timbang hingga saat ini terlihat asap putih pekat H2S masih membumbung dan mengikuti arah angin. Alat pemantau grafik gas di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng mendapati konsentrasi gas CO2 di udara sekitar pusat semburan kawah menghilang atau dalam titik nol.
Kendati begitu, PVMBG masih menetapkan status Kawah Timbang berada pada level siaga karena konsentrasi gas beracun dalam tanah masih cukup tinggi.
(ysw)