Keluarkan gas beracun, waspadai rekahan tanah
A
A
A
Sindonews.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) mengingatkan, potensi keluarnya gas beracun tak hanya dari pusat semburan dan jalur rekahan, tetapi juga bisa melalui pori-pori tanah disekitar kawasan Kawah Timbang, Gunung Dieng.
Pantauan SINDO di Kawah Timbang, Batur, Banjarnegara, masih di dominasi dengan keluarnya asap putih pekat hingga ketinggian antara 70-100 meter. Tim vulkanologi menyatakan gas H2S dengan konsentrasi tinggi masih terus di keluarkan kawah. Bau belerang menyengat pada radius 1.000 meter ke arah barat di pemukiman warga Dusun Simbar dan Serang.
Sementara alat pemantau gas yang terpasang di area Kawah Timbang menunjukan gas CO2 di udara sekitar kawah tidak terdeteksi. Namun pengukuran dalam tanah berkedalaman 50 sentimeter di lima titik pada jalur aliran gas Lembah Kali Sat, konsentrasi gas beracun masih sangat tinggi.
Pengukuran pada jarak 1.000-1.500 meter, titik pertama menunjukan CO2 terdeteksi 2,9 persen volume, titik tiga 2,6 persen volume, dan titik lima diatas 5 persen volume.
Terkait masih tingginya konsentrasi gas beracun di dalam tanah, PVMBG mengimbau warga untuk menjauh dan tidak beraktivitas pada zona 1.000 meter.
"Kami harap warga waspada, karena saat ini kosentrasi di dalam kawah sangat tinggi. Gas bisa keluar melalui pori-pori tanah, kami imbau warga menjauh dulu diluar zona bahaya 1.000 meter," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Tunut Pujiharjo di Batur, Rabu (10/4/2013).
Sejak 27 Maret 2013 lalu hingga saat ini, PVMBG menetapkan Kawah Timbang berstatus siaga. Pantauan intensif terus di lakukan petugas guna melakukan evaluasi terhadap aktivitas kawah beracun Timbang.
Pantauan SINDO di Kawah Timbang, Batur, Banjarnegara, masih di dominasi dengan keluarnya asap putih pekat hingga ketinggian antara 70-100 meter. Tim vulkanologi menyatakan gas H2S dengan konsentrasi tinggi masih terus di keluarkan kawah. Bau belerang menyengat pada radius 1.000 meter ke arah barat di pemukiman warga Dusun Simbar dan Serang.
Sementara alat pemantau gas yang terpasang di area Kawah Timbang menunjukan gas CO2 di udara sekitar kawah tidak terdeteksi. Namun pengukuran dalam tanah berkedalaman 50 sentimeter di lima titik pada jalur aliran gas Lembah Kali Sat, konsentrasi gas beracun masih sangat tinggi.
Pengukuran pada jarak 1.000-1.500 meter, titik pertama menunjukan CO2 terdeteksi 2,9 persen volume, titik tiga 2,6 persen volume, dan titik lima diatas 5 persen volume.
Terkait masih tingginya konsentrasi gas beracun di dalam tanah, PVMBG mengimbau warga untuk menjauh dan tidak beraktivitas pada zona 1.000 meter.
"Kami harap warga waspada, karena saat ini kosentrasi di dalam kawah sangat tinggi. Gas bisa keluar melalui pori-pori tanah, kami imbau warga menjauh dulu diluar zona bahaya 1.000 meter," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Tunut Pujiharjo di Batur, Rabu (10/4/2013).
Sejak 27 Maret 2013 lalu hingga saat ini, PVMBG menetapkan Kawah Timbang berstatus siaga. Pantauan intensif terus di lakukan petugas guna melakukan evaluasi terhadap aktivitas kawah beracun Timbang.
(ysw)