Sungai Lusi meluap, 12 desa terendam
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan, sejak Minggu 7 April 2013 malam hingga Senin dini hari mengakibatkan sungai Lusi meluap. Akibatnya ribuan rumah warga di 12 Desa yang tersebar di enam kecamatan terendam banjir.
Dari data yang berhasil dihimpun dari kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, menyebutkan, enam kecamatan yang terkena dampak meluapnya sungai lusi adalah, Kecamatan Grobogan, Purwodadi, Tawangharjo, Pulokulon, Brati, dan Wirosari.
"Ketinggian air yang menggenang antara 50 cm sampai 1,5 meter. Belum ada laporan adanya korban jiwa akibat banjir tersebut," jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Titi Rahajuningsih, Senin (8/4/2013).
Sementara desa yang terendam adalah, Desa Bendo, Pesanggrahan, dan Getasrejo (Kecamatan Grobogan), kemudian Karanganyar dan Kedungrejo (Kecamatan Purwodadi). Di Kecamatan Tawangharjo ada tiga desa, yaitu Desa Mayahan, Pulungrambe, dan Ngasinan.
Di Kecamatan Pulokulon ada dua desa, yakni Jajar dan Sembungharjo. Sementara di Kecamatan Brati hanya ada satu desa yang terendam, yakni Desa Karangsari. Demikian juga di Kecamatan Wirosari, hanya Desa Tambirejo yang terkena banjir.
"Banjir kali ini merupakan dampak meluapnya Sungai Lusi yang tidak mampu menampung debit air yang terus bertambah akibat guyuran hujan," jelasnya.
Dimungkinkan, jumlah desa yang terendam banjir masih bisa bertambah, karena masih ada petugas yang belum memberikan laporan seluruh kondisi wilayah sepanjang aliran sungai Lusi.
“Untuk sementara ada 12 desa di enam kecamatan yang saat ini terendam. Bisa jadi jumlah tersebut akan bertambah, karena sepanjang aliran sungai lusi cukup banyak pedesaan,” katanya.
Dia mengatakan, BPBD Grobogan sudah mulai mendistribusikan bantuan kepada para korban banjir. Namun, hanya desa-desa terdekat yang mendapatkan bantuan logostik, karena terbatasnya jumlah persediaan yang ada.
“Kita sudah meminta tambahan bantuan logistik kepada BPBD Provinsi, dan secepatnya akan tiba, sehingga desa-desa yang belum menerima logistik bisa segera mendapatkan bantuan,” tandasnya.
Banjir tersebut, selain merendam pemukiman warga juga merendam sejumlah sekolahan, ratusan hektar persawahan, dan sejumlah jalan penghubung antar desa.
Dari data yang berhasil dihimpun dari kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, menyebutkan, enam kecamatan yang terkena dampak meluapnya sungai lusi adalah, Kecamatan Grobogan, Purwodadi, Tawangharjo, Pulokulon, Brati, dan Wirosari.
"Ketinggian air yang menggenang antara 50 cm sampai 1,5 meter. Belum ada laporan adanya korban jiwa akibat banjir tersebut," jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Titi Rahajuningsih, Senin (8/4/2013).
Sementara desa yang terendam adalah, Desa Bendo, Pesanggrahan, dan Getasrejo (Kecamatan Grobogan), kemudian Karanganyar dan Kedungrejo (Kecamatan Purwodadi). Di Kecamatan Tawangharjo ada tiga desa, yaitu Desa Mayahan, Pulungrambe, dan Ngasinan.
Di Kecamatan Pulokulon ada dua desa, yakni Jajar dan Sembungharjo. Sementara di Kecamatan Brati hanya ada satu desa yang terendam, yakni Desa Karangsari. Demikian juga di Kecamatan Wirosari, hanya Desa Tambirejo yang terkena banjir.
"Banjir kali ini merupakan dampak meluapnya Sungai Lusi yang tidak mampu menampung debit air yang terus bertambah akibat guyuran hujan," jelasnya.
Dimungkinkan, jumlah desa yang terendam banjir masih bisa bertambah, karena masih ada petugas yang belum memberikan laporan seluruh kondisi wilayah sepanjang aliran sungai Lusi.
“Untuk sementara ada 12 desa di enam kecamatan yang saat ini terendam. Bisa jadi jumlah tersebut akan bertambah, karena sepanjang aliran sungai lusi cukup banyak pedesaan,” katanya.
Dia mengatakan, BPBD Grobogan sudah mulai mendistribusikan bantuan kepada para korban banjir. Namun, hanya desa-desa terdekat yang mendapatkan bantuan logostik, karena terbatasnya jumlah persediaan yang ada.
“Kita sudah meminta tambahan bantuan logistik kepada BPBD Provinsi, dan secepatnya akan tiba, sehingga desa-desa yang belum menerima logistik bisa segera mendapatkan bantuan,” tandasnya.
Banjir tersebut, selain merendam pemukiman warga juga merendam sejumlah sekolahan, ratusan hektar persawahan, dan sejumlah jalan penghubung antar desa.
(rsa)