Sepekan jelang pelaksanaan, dana UN belum cair
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY nampaknya harus bersabar. Sebab meski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) kurang dari seminggu lagi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hingga saat ini belum juga mencairkan dana UN dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Padahal DIY membutuhkan dana UN sebesar Rp4miliar untuk penyelenggaraan UN tahun ini. Dana ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu sebesar Rp5,8miliar karena pelaksanaan UN tahun ini dibackup oleh perguruan tinggi (PT).
"Sampai saat ini belum ada kejelasan dana APBN untuk UN, padahal pelaksnaan UN untuk tingkat SMP hingga SMA/SMK seluruhnya dibiayai sepenuhnya dari APBN," ungkap Kadisdikpora DIY Baskara Aji, di kantornya, Senin (8/4/2013).
Menurut Aji, belum turunnya dana UN karena kebijakan Kemendikbud dalam mengubah APBN untuk peruntukan UN. Kalau sebelumnya dana UN diambilkan dalam bentuk bantuan sosial, maka kali ini diganti menjadi dana belanja barang dan jasa.
Pemberitahuan perubahan kebijakan itu baru diterima Disdikpora DIY sekitar tiga hari yang lalu. Akibatnya Disdikpora harus mengganti administrasi peruntukan dana UN tersebut.
"Idealnya dana turun seminggu sebelum ujian. Namun kalau tidak seharusnya satu hari sebelum UN. Kami sebenarnya sudah secara lisan melakukan konfirmasi kebijakan ini ke Jakarta tapi belum ada kepastian juga," tandasnya.
Aji mengimbau, walaupun belum ada kejelasan masalah dana UN, sekolah dan pokja penyelenggara UN tetap mempersiapkan diri dengan baik. Jangan sampai siswa dirugikan karena persoalan teknis tersebut.
"Sambil menunggu kejelasan dari Jakarta, sekolah dan pokja tetap melaksanakan UN dengan baik. Namun walaupun belum ada kejelasan tapi pelaksanaan ujian tetap jalan," ungkapnya.
Padahal DIY membutuhkan dana UN sebesar Rp4miliar untuk penyelenggaraan UN tahun ini. Dana ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu sebesar Rp5,8miliar karena pelaksanaan UN tahun ini dibackup oleh perguruan tinggi (PT).
"Sampai saat ini belum ada kejelasan dana APBN untuk UN, padahal pelaksnaan UN untuk tingkat SMP hingga SMA/SMK seluruhnya dibiayai sepenuhnya dari APBN," ungkap Kadisdikpora DIY Baskara Aji, di kantornya, Senin (8/4/2013).
Menurut Aji, belum turunnya dana UN karena kebijakan Kemendikbud dalam mengubah APBN untuk peruntukan UN. Kalau sebelumnya dana UN diambilkan dalam bentuk bantuan sosial, maka kali ini diganti menjadi dana belanja barang dan jasa.
Pemberitahuan perubahan kebijakan itu baru diterima Disdikpora DIY sekitar tiga hari yang lalu. Akibatnya Disdikpora harus mengganti administrasi peruntukan dana UN tersebut.
"Idealnya dana turun seminggu sebelum ujian. Namun kalau tidak seharusnya satu hari sebelum UN. Kami sebenarnya sudah secara lisan melakukan konfirmasi kebijakan ini ke Jakarta tapi belum ada kepastian juga," tandasnya.
Aji mengimbau, walaupun belum ada kejelasan masalah dana UN, sekolah dan pokja penyelenggara UN tetap mempersiapkan diri dengan baik. Jangan sampai siswa dirugikan karena persoalan teknis tersebut.
"Sambil menunggu kejelasan dari Jakarta, sekolah dan pokja tetap melaksanakan UN dengan baik. Namun walaupun belum ada kejelasan tapi pelaksanaan ujian tetap jalan," ungkapnya.
(rsa)