RSUD Salewangang disorot DPRD

Sindonews.com - Pelayanan RRUD Salewangang kembali mendapatkan sorotan dari anggota Komisi III DPRD Maros, yang membidangi masalah kesejahteraan rakyat.

Kali ini DPRD menyoroti soal loket pengambilan kartu dan loket pembayaran yang hanya tersedia satu loket. Menurut anggota Komisi III DPRD Maros Darwis Daud, sorotan itu bermula dari aduan masyarakat yang telah melakukan pengobatan di RSUD Salewangang.

Berdasarkan keluhan dan laporan warga yang merasa tidak puas inilah DPRD Maros memanggil Direktur RSUD Salewangang.

Darwis menjelaskan, umumnya masyarakat mengeluhkan antrian pengambilan kartu di RSUD Salewangang, karena semua pelayanan, mulai dari Jamkesmas, Jamkesda, Askes dan umum hanya dilayani oleh satu loket.

"Ini yang menjadi kendala bagi pelayanan maksimal di RSUD Salewangang. Makanya banyak pasien dan keluarga pasien yang mengeluh. Mereka meminta loket pembayaran dan pengambilan kartu berobat itu dipisah-pisahkan, berdasarkan kategorinya. Ini pula yang menjadi sorotan kami," ujarnya kepada wartawan, Senin (8/4/2013).

Darwis mengatakan, berdasarkan laporan dan keluhan warga itu Komisi III DPRD Maros kemudian meminta kepada pengelola Rumah sakit untuk lebih memperhatikan masalah itu.

"Kami telah berbicara dengan pihak Direktur RSUD Salewangang. Direktur berjanji akan melakukan pemisahan loket pembayaran dan pengambilan kartu berobat, berdasarkan kriteria pelayanannya, "ungkapnya.

Ditemui saat yang sama, Direktur RSUD Salewangang dr Edy Mochtar menuturkan, apa yang menjadi sorotan DPRD akan dilaksanakannya. Diakuinya memang selama ini loket pengambilan kartu dan loket pembayaran hanya satu.

Dr Edy mengaku, selama ini jumlah pengunjung pasien di RSUD Salewangang masih sedikit, makanya loket pengambilan kartu hanya dilayani satu loket untuk seluruh kartu, mulai dari umum, Jamkesmas, Jamkesda, Askes, dan Jamsostek.

"Jika memang mulai menuai protes, maka kami akan membuka loket-loket pengambilan kartu sesuai kriteria, seperti umum, Askes, Jamkesda, dan Jamkesmas. Tapi ini memang perlu kajian, jadi mungkin pekan depan baru dapat terlaksana," pungkasnya.