Tak mau diajak pulang, Purwanti dibunuh & dibakar

Minggu, 07 April 2013 - 09:42 WIB
Tak mau diajak pulang,...
Tak mau diajak pulang, Purwanti dibunuh & dibakar
A A A
Sindonews.com - Mulyadi (35) panik. Warga Desa Bangun, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek itu gugup ketika Purwanti (26) perempuan asal Desa Sugihan, Kecamatan Kampak yang selama empat hari dikencaninya di Malang, menolak pulang. Selama perjalanan menuju Trenggalek cek cok adu mulut pun tak terhindarkan.

Mulyadi kehilangan akal sehatnya. Di tengah perjalanan melintasi hutan Gembes, Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, kepala Purwanti dihantam dengan sebuah helem hingga tak sadarkan diri. Tubuh Purwanti dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan getah pinus.

Secara sadis Mulyadi membakar hidup-hidup Purwanti hingga jasad wanita muda itu hanya tersisa onggokan arang.

“Dalam pemeriksaan pelaku mengakui semua perbuatannya dan yang bersangkutan langsung kita tahan,“ ujar Kasatreskrim Polres Trenggalek Ajun Komisaris Polisi Supriyanto kepada wartawan, Minggu (07/04/2013).

Dugaan terjadinya kasus pembunuhan ini berawal dari penemuan sesosok mayat yang sudah berupa arang di tengah hutan pinus Kecamatan Munjungan 29 Maret 2013 lalu. Meski di lokasi kejadian petugas juga mendapati helem yang digunakan mengeksekusi korban, kemudian

Juga sejumlah perhiasan seperti kalung, anting serta kancing pakaian, proses penyelidikan sempat mengalami jalan buntu.

“Titik terang mulai terkuak ketika jenazah berhasil diidentifikasi. Dari situ diketahui hubungan asmara korban dengan pelaku,“ terangnya.

Untuk membongkar pembunuhan sadis itu polisi mengirim sisa tulang belulang korban ke Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. Menurut Supriyanto, dalam kasus ini, pelaku akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.

“Sebab perbuatan penghilangan nyawa orang lain itu telah direncanakan oleh pelaku, “pungkasnya.

Sementara di hadapan penyidik Mulyadi mengaku menyesali perbuatanya. Ia mengaku sangat marah dan tidak bisa mengendalikan diri ketika korban bersikukuh tidak bersedia diantarkan pulang ke rumahnya.

“Saya khilaf dan menyesal telah melakukan pembunuhan ini,“ tuturnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1057 seconds (0.1#10.140)