Aksi 'pasang badan' Danjen Kopassus berujung mutasi?
A
A
A
Sindonews.com - Pernyataan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen Agus Sutomo yang siap bertanggungjawab dan siap dicopot lantaran ulah anak buahnya, mengejutkan publik.
Pasalnya hal itu dirasa 'satu warna' dengan pernyataan Panglima Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro Mayjend Hardiono Saroso yang menjamin tak ada keterlibatan oknum TNI dalam insiden berdarah di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan.
Pernyataan keduanya dianggap sebagai upaya melindungi anak buahnya dengan berusaha 'memasang badan' mereka sebagai bentuk tanggungjawabnya.
Lantas apakah nasib Danjen Kopassus Agus Sutomo akan sama dengan Pangdam IV Diponegoro yang dicopot dari jabatannya sepekan pasca pernyataan kontroversialnya?.
Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, pernyataan yang keluar dari Danjen Kopassus adalah wajar. Pernyataan itu, disebut sebagai bahasa tentara yang memang wajib keluar dari mulut seorang pemimpin.
"Bahasa tentara bukan bahasa politikus, itu memang tegas, harus berani ambil sikap," jelas Iskandar Sitompul kepada Sindonews, Minggu (7/4/2013).
Hal itu dinilai wajar Iskandar Sitompul, mengingat sikap seorang pemimpin memang diwujudkan sebagai komandan, bapak, sekaligus teman bagi para prajuritnya.
"Ini bagian dari jiwa Korsa, namun saya tegaskan, ini bukan pernyataan yang salah, itu wajar," tegasnya.
Meski begitu, dirinya menyebut TNI tak akan mengambil sikap dengan pernyataan yang disebutkan Danjen Kopassus.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, setelah TNI AD memastikan penyerang Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Cebongan merupakan prajurit dari Kopassus, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen Agus Sutomo siap bertanggungjawab atas ulah anak buahnya.
"Kalau bicara siapa yang bertanggung jawab, itu semua anak buah saya, saya orang yang terdepan bertanggungjawab," tegasnya, di Markas Kopassus Cijantung Jakarta, Jumat 5 April 2013.
Ia menegaskan, Grup I Serang, Grup II Solo, Grup III Sandy Yudha Jakarta, dan Pusat Pendidikan Batujajar, semuanya adalah Kopassus. Makanya, lanjut Agus, dia tidak akan mengelak jika disebut orang yang paling bertanggungjawab dalam institusi Kopassus.
Pasalnya hal itu dirasa 'satu warna' dengan pernyataan Panglima Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro Mayjend Hardiono Saroso yang menjamin tak ada keterlibatan oknum TNI dalam insiden berdarah di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan.
Pernyataan keduanya dianggap sebagai upaya melindungi anak buahnya dengan berusaha 'memasang badan' mereka sebagai bentuk tanggungjawabnya.
Lantas apakah nasib Danjen Kopassus Agus Sutomo akan sama dengan Pangdam IV Diponegoro yang dicopot dari jabatannya sepekan pasca pernyataan kontroversialnya?.
Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, pernyataan yang keluar dari Danjen Kopassus adalah wajar. Pernyataan itu, disebut sebagai bahasa tentara yang memang wajib keluar dari mulut seorang pemimpin.
"Bahasa tentara bukan bahasa politikus, itu memang tegas, harus berani ambil sikap," jelas Iskandar Sitompul kepada Sindonews, Minggu (7/4/2013).
Hal itu dinilai wajar Iskandar Sitompul, mengingat sikap seorang pemimpin memang diwujudkan sebagai komandan, bapak, sekaligus teman bagi para prajuritnya.
"Ini bagian dari jiwa Korsa, namun saya tegaskan, ini bukan pernyataan yang salah, itu wajar," tegasnya.
Meski begitu, dirinya menyebut TNI tak akan mengambil sikap dengan pernyataan yang disebutkan Danjen Kopassus.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, setelah TNI AD memastikan penyerang Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Cebongan merupakan prajurit dari Kopassus, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen Agus Sutomo siap bertanggungjawab atas ulah anak buahnya.
"Kalau bicara siapa yang bertanggung jawab, itu semua anak buah saya, saya orang yang terdepan bertanggungjawab," tegasnya, di Markas Kopassus Cijantung Jakarta, Jumat 5 April 2013.
Ia menegaskan, Grup I Serang, Grup II Solo, Grup III Sandy Yudha Jakarta, dan Pusat Pendidikan Batujajar, semuanya adalah Kopassus. Makanya, lanjut Agus, dia tidak akan mengelak jika disebut orang yang paling bertanggungjawab dalam institusi Kopassus.
(rsa)