Endriartono puji Danjen, cibir Pangdam
A
A
A
Sindonews.com - Sikap Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjend TNI Agus Sutomo yang siap bertanggung jawab dengan ulah anak buahnya mendapat apresiasi dari Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Endriartono Sutarto.
Sebaliknya, Endriartono mencibir sikap Pangdam IV Diponegoro Mayjend TNI Hardiono Saroso yang terkesan menutupi kelakuan anak buahnya yang melakukan penyerangan ke Lapas Cebongan, Sleman beberapa waktu lalu.
“Memang harus begitu (sikap Danjen Kopassus), itulah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap seluruh anak buahnya,” katanya, di Bandung, Sabtu (6/4/2013).
Menurutnya, baik buruknya anak buah adalah tanggung jawab komandannya yang menjadi pimpinan.
“Kemarin Danjen Kopasus sudah melakukan itu dengan baik dan menerima semua tanggung jawab yang dilakukan anak buahnya. Dan dia mengatakan saya siap dicopot, dipecat sekalipun, karena perbuatan anak buahnya,” tuturnya.
Sebaliknya, Panglima TNI era Presiden Megawati Soekarnoputri ini menyayangkan pernyataan yang dilontarkan Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso yang terkesan menutupi penyerbuan itu.
Kata Endriartono, harusnya Pangdam IV Diponegoro berbuat yang sama seperti yang dilakukan Danjen Kopassus.
Endriartono yang juga pernah menjabat Pangdam III Siliwangi menuturkan, setelah kejadian Hardiono menjamin bahwa tidak ada anggota Kopassus yang keluar barak.
“Saya tidak tahu apakah itu dia menutupi, atau karena awalnya dia belum punya data. Harusnya dia mengatakan bahwa sampai hari ini saya tidak melihat adanya indikasi, tetapi kalau suatu saat nanti ada bukti yang menyatakan bahwa ada keterlibatan prajurit TNI maka hukum akan ditegakan,” ujarnya.
Lanjutnya, langkah Markas Besar TNI mencopot Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso dari jabatan Pangdam IV Diponegoro sudah tepat.
”Barangkali itu yang paling pas,” katanya.
Sebaliknya, Endriartono mencibir sikap Pangdam IV Diponegoro Mayjend TNI Hardiono Saroso yang terkesan menutupi kelakuan anak buahnya yang melakukan penyerangan ke Lapas Cebongan, Sleman beberapa waktu lalu.
“Memang harus begitu (sikap Danjen Kopassus), itulah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap seluruh anak buahnya,” katanya, di Bandung, Sabtu (6/4/2013).
Menurutnya, baik buruknya anak buah adalah tanggung jawab komandannya yang menjadi pimpinan.
“Kemarin Danjen Kopasus sudah melakukan itu dengan baik dan menerima semua tanggung jawab yang dilakukan anak buahnya. Dan dia mengatakan saya siap dicopot, dipecat sekalipun, karena perbuatan anak buahnya,” tuturnya.
Sebaliknya, Panglima TNI era Presiden Megawati Soekarnoputri ini menyayangkan pernyataan yang dilontarkan Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso yang terkesan menutupi penyerbuan itu.
Kata Endriartono, harusnya Pangdam IV Diponegoro berbuat yang sama seperti yang dilakukan Danjen Kopassus.
Endriartono yang juga pernah menjabat Pangdam III Siliwangi menuturkan, setelah kejadian Hardiono menjamin bahwa tidak ada anggota Kopassus yang keluar barak.
“Saya tidak tahu apakah itu dia menutupi, atau karena awalnya dia belum punya data. Harusnya dia mengatakan bahwa sampai hari ini saya tidak melihat adanya indikasi, tetapi kalau suatu saat nanti ada bukti yang menyatakan bahwa ada keterlibatan prajurit TNI maka hukum akan ditegakan,” ujarnya.
Lanjutnya, langkah Markas Besar TNI mencopot Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso dari jabatan Pangdam IV Diponegoro sudah tepat.
”Barangkali itu yang paling pas,” katanya.
(ysw)