20 Kecamatan di Majalengka rawan bencana
A
A
A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mencatat sebanyak 20 kecamatan masuk ke dalam daerah rawan bencana.
Dari 20 kecamatan tersebut, 15 kecamatan diantaranya masuk dalam zona rawan bencana tanah longsor.
Terkait hal tersebut, BPBD bersama sejumlah instansi terkait beberapa waktu lalu melakukan survei ke sejumlah daerah yang sering mengalami musibah longsor. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisifasi adanya korban jiwa ketika musibah serupa terjadi.
“Untuk penanganan darurat, kita sudah lakukan setiap terjadi bencana. Setelah itu, jika kena rumah misalnya, kan harus ada tindak-lanjut. Warga itu harus diamankan, jangan sampai menimbulkan korban jiwa ketika terjadi musibah yang sama” kata Kepala BPBD Kabupaten Majalengka, Bayu Jaya, Rabu (3/4/2013).
Selain mengantisifasi jatuhnya korban jiwa, survey tersebut juga dilakukan guna memudahkan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tertentu.
“Survei ini juga untuk mengkaji, kenapa sih bisa terjadi suatu bencana, apa karena faktor manusianya, atau memang dari alam. Dari hasil kajian itu, nanti bisa diketahui apakah daerah tersebut masih aman untuk didiami atau memang warga setempat harus direlokasi,” jelas Bayu.
Jika dari hasil kajian itu ternyata warga harus direlokasi, maka penanganan selanjutnya adalah mekansime relokasi tersebut. Untuk relokasi sendiri, jelas dia, ditentukan oleh Bupati.
“Dari hasil itu, nanti kita sampaikan kepada pimpinan. Seperti kasus di daerah Jatitujuh yang terkena abrasi, yang kemudian direlokasi. Untuk mengetahui sejauh mana potensi bahaya itu sendiri, dilakukan oleh ahli dari sejumlah instansi,” ungkap dia.
“Tapi sampai saat ini kita belum bisa menentukan hasil dari survey tersebut. Rencanananya, survei kita lakukan di enam titik dan sekarang baru tiga titik. Setelah selesai semua, baru diketahui hasilnya,” lanjut dia
Sementara itu, dari data yang ada di BPBD, daerah yang dinilai rawan bencana longsor tersebar di sejumlah daerah di Majalengka selatan dan Majalengka tengah. Daerah tersebut yakni Kecamatan Lemahsugih, Malausma, Bantarujeg, Cingambul, Cikijing, Talaga, Banjaran, Argapura, Sukahaji, Maja, Sindang, Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding dan Kecamatan Majalengka.
Dari 20 kecamatan tersebut, 15 kecamatan diantaranya masuk dalam zona rawan bencana tanah longsor.
Terkait hal tersebut, BPBD bersama sejumlah instansi terkait beberapa waktu lalu melakukan survei ke sejumlah daerah yang sering mengalami musibah longsor. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisifasi adanya korban jiwa ketika musibah serupa terjadi.
“Untuk penanganan darurat, kita sudah lakukan setiap terjadi bencana. Setelah itu, jika kena rumah misalnya, kan harus ada tindak-lanjut. Warga itu harus diamankan, jangan sampai menimbulkan korban jiwa ketika terjadi musibah yang sama” kata Kepala BPBD Kabupaten Majalengka, Bayu Jaya, Rabu (3/4/2013).
Selain mengantisifasi jatuhnya korban jiwa, survey tersebut juga dilakukan guna memudahkan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tertentu.
“Survei ini juga untuk mengkaji, kenapa sih bisa terjadi suatu bencana, apa karena faktor manusianya, atau memang dari alam. Dari hasil kajian itu, nanti bisa diketahui apakah daerah tersebut masih aman untuk didiami atau memang warga setempat harus direlokasi,” jelas Bayu.
Jika dari hasil kajian itu ternyata warga harus direlokasi, maka penanganan selanjutnya adalah mekansime relokasi tersebut. Untuk relokasi sendiri, jelas dia, ditentukan oleh Bupati.
“Dari hasil itu, nanti kita sampaikan kepada pimpinan. Seperti kasus di daerah Jatitujuh yang terkena abrasi, yang kemudian direlokasi. Untuk mengetahui sejauh mana potensi bahaya itu sendiri, dilakukan oleh ahli dari sejumlah instansi,” ungkap dia.
“Tapi sampai saat ini kita belum bisa menentukan hasil dari survey tersebut. Rencanananya, survei kita lakukan di enam titik dan sekarang baru tiga titik. Setelah selesai semua, baru diketahui hasilnya,” lanjut dia
Sementara itu, dari data yang ada di BPBD, daerah yang dinilai rawan bencana longsor tersebar di sejumlah daerah di Majalengka selatan dan Majalengka tengah. Daerah tersebut yakni Kecamatan Lemahsugih, Malausma, Bantarujeg, Cingambul, Cikijing, Talaga, Banjaran, Argapura, Sukahaji, Maja, Sindang, Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding dan Kecamatan Majalengka.
(rsa)