Kulonprogo marak aksi bunuh diri, dokter jiwa dikerahkan

Selasa, 02 April 2013 - 12:37 WIB
Kulonprogo marak aksi bunuh diri, dokter jiwa dikerahkan
Kulonprogo marak aksi bunuh diri, dokter jiwa dikerahkan
A A A
Sindonews.com - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo prihatin dengan maraknya aksi bunuh diri di wilayahnya. Tiga hari terakhir, tiga kasus bunuh diri terjadi di Kulonprogo.

Untuk mencegah aksi serupa bertambah, bupati menginstruksikan Dinas Kesehatan menerjunkan dokter jiwa untuk melakukan konseling bagi para warga.

Menurut Hasto, dokter jiwa dapat dioptimalkan untuk memberikan konseling kepada masyarakat baik di Posyandu maupun puskesmas. Tak hanya itu, mahasiswa kedokteran yang tengah menjalani KKN di Kulonprogo akan diminta menyiapkan konseling dalam program kegiatannya.

“Sudah saya instruksikan Dinas Kesehatan, tapi memang belum berjalan. Ini jadi keprihatinan kita. Nanti mahasiswa KKN, dalam salah satu programnya juga harus ada konseling kejiwaan bagi masyarakat,” kata Hasto, Selasa (2/4/2013).

Dia mengatakan, Kulonprogo memiliki kemiripan dengan Gunungkidul dalam hal tingginya angka kemiskinan. Karena itu, jika angka bunuh diri di Gunungkidul tinggi, maka Kulonprogo menjadi daerah yang paling mungkin tertular. Apalagi, secara teoritis kemiripan dua daerah ini mulai terbukti.

Di mana, Gunungkidul dan Kulonprogo merupakan dua daerah dengan angka kemiskinan paling tinggi di DIY. Meski begitu, Hasto mengakui perlu kajian psikologis penyebab pasti tingginya angka bunuh diri.

“Akar penyebabnya memang kemiskinan. Dan teorinya kemiripan antara Gunungkidul dan Kulonprogo memang ada,” terangnya.

Dia mecontohkan, salah satu kasus bunuh diri yang diketahuinya terjadi karena faktor ekonomi. Yakni seorang suami nekat mengakhiri hidup karena tidak diajak bicara istrinya setelah kembali menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).

“Padahal menjadi TKW karena terpaksa akibat tuntutan kebutuhan ekonomi,” tambahnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5113 seconds (0.1#10.140)