Dusun terpencil di Sumba kini bisa melihat dunia

Senin, 01 April 2013 - 19:57 WIB
Dusun terpencil di Sumba...
Dusun terpencil di Sumba kini bisa melihat dunia
A A A
TARIF dasar listrik yang terus beranjak naik, seiring dengan kian melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) seakan tak bisa dibendung lagi. Menyiasati hal itu perlu ada terobosan untuk memanfaatkan energi terbarukan. Pemanfaatan energi terbarukan memang seyogyanya bukan sebatas wacana, namun harus secepatnya direalisasi.

Seperti yang bisa ditemukan di Dusun Mbakuhau, desa Kamanggi, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Dusun yang sejak lama lama dikenal sebagai wilayah yang cukup terisolir itu, seiring dengan digalakkan pemanfaatan energi terbarukan, kini menjadi perhatian para pemerhati energi terbarukan.

Pasalnya desa ini bak menjadi pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH), dusun inipun kini mulai menggeliat kehidupan ekonomi dan perlahan mulai meretas ketertinggalannya.

Adapun sumber air yang dipakai untuk menjadi pembangkitnya terletak di bawah tebing curam. Memanfaatkannya, warga didampingi petugas teknis dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Sumba, bisa memanfaatkan energi listrik untuk kebutuhannya.

Warga yang dulunya tidak familiar dengan pesawat televisi, kini mulai akrab dan kian terbuka wawasannya.

“Hampir satu tahun kami senang karena ada lampu listrik. Kami juga bisa nonton TV, apalagi saya paling suka nonton berita dan siaran langsung tinju juga bola kaki,” jelas Deka Malahina (56) seorang warga yang ditemui di kediamannya, Senin (1/4/2013) lalu.

Listrik yang hadir didesa ini juga bisa dimanfaatkan warga untuk aktivitas pertukangan bagi kaum lelaki dan bagi kaum perempuan bisa menenun kain serta anyaman hingga malam hari.

Pulau Sumba sejatinya telah ditetapkan secara nasional sebagai Pilot Project Pulau yang bebas asap diesel pembangkit listrik 2015 mendatang.

“Ini salah satu contoh dari upaya untuk menuju Sumba Iconic Island 2015. Kami optimis nantinya seluruh pembangkit listrik di Sumba yang bermesin diesel hanya untuk persiapan atau kondisi darurat saja baru dinyalakan. Energy terbarukan seperti air, angin dan tenaga surya akan lebih dioptimalkan lagi pemanfaatannya,” urai Sulaiman, Asisten Manager Operasional PT PLN (Persero) Rayon Sumba.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1101 seconds (0.1#10.140)