Penyebab terbesar kecelakaan di Blitar adalah mabuk

Senin, 01 April 2013 - 01:54 WIB
Penyebab terbesar kecelakaan...
Penyebab terbesar kecelakaan di Blitar adalah mabuk
A A A
Sindonews.com - Mabuk di luar kendali menjadi penyebab terbesar kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di enam wilayah Kecamatan Kabupaten Blitar.

Dari 32 lakalantas yang tercatat mulai Januari hingga Maret 2013, 12 kasus diantaranya merenggut korban jiwa (tewas).

“Dari penyelidikan yang kita lakukan 50 persennya disebabkan pengaruh alkohol,“ ujar Kapolresta Blitar Ajun Komisaris Besar Polisi Indarto, Minggu (31/3/2013).

Dari rekap data yang ada, laka lantas yang diantaranya terjadi di Kecamatan Srengat, Wonodadi, Ponggok, Udanawu dan Sanankulon. Sebagian besar dilakukan pengguna kendaraan roda dua. Selain kecelakaan tunggal, laju motor yang tidak terkendali tersebut juga mencelakakan orang.

“Tentunya pengaruh alkohol ini terbukti membahayakan jiwa orang lain,“ terangnya.

Yang memprihatinkan, dari sejumlah pelaku lakalantas beberapa diantaranya berstatus dibawah umur (belum dewasa).

Dicontohkan kecelakaan yang terjadi di Kecamatan Srengat. Menurut Indarto, selain tidak mengenakan helm, motor yang terpacu tinggi itu melaju melawan arus jalan.

Saat diperiksa, pengendara yang masih anak-anak itu dalam kondisi mabuk. Tidak ada SIM dan diokumen kelengkapan kendaraan.

“Pada kasus ini kita sudah berkoordinasi dengan kejaksaan dan pengadilan agar mengganjar hukuman yang bisa menjadi syok terapi pada yang bersangkutan,“ tegasnya.

Sebagai antisipasi aparat kepolisian hanya bisa mengimbau kepada para orang tua untuk ekstra ketat mengawasi anak-anaknya.

Dari temuan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Blitar, dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar, sembilan kecamatan diantaranya merupakan basis peredaran narkoba. Yakni Kecamatan Srengat, Ponggok, Sanankulon, Udanawu, Talun, Gandusari, Wlingi, Kademangan dan Doko.

Total pada tahun 2012 sebanyak 46 kasus dengan 41 diantaranya telah masuk ke pengadilan. Sedangkan pada tahun 2011 terhimpun 70 kasus dan tahun 2010 sebanyak 71 kasus.

Menurut anggota DPRD Kabupaten Blitar M Ansori, tingginya kasus narkoba dan sejenisnya secara tidak langsung berbanding lurus dengan angka laka lantas di jalan raya.

“Dan yang memprihatinkan kenakalan yang melibatkan narkoba, alkohol dan sejenisnya itu telah merambah ke desa-desa. Tentunya ini menjadi tugas kita semua untuk menanganinya,“ ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6036 seconds (0.1#10.140)