Pelaku oknum TNI, polisi tak bisa campur tangan

Sabtu, 30 Maret 2013 - 08:04 WIB
Pelaku oknum TNI, polisi tak bisa campur tangan
Pelaku oknum TNI, polisi tak bisa campur tangan
A A A
Sindonews.com - Keputusan membentuk tim investigasi oleh jajaran TNI Angkatan Darat (TNI AD) disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo untuk mengusut penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan tidak pernah disangka- sangka.

Sebab, sebelumnya Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Hardiono Saroso pernah menegaskan tidak ada keterlibatan TNI dalam penyerangan itu. Pangdam dalam pernyataannya itu seolah tak ingin disalah-salahkan.

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menduga, dalam pikiran potitif, barangkali apa yang dilakukan TNI AD itu untuk kepentingan internal institusinya. Jika kemudian ditemukan siapa pelaku maka bisa langsung diadili di peradilan militer.

"Di sini kan TNI tentunya ingin berperan serta untuk menyelidiki kasus itu, apalagi dinyatakan ada indikasi keterlibatan oknum TNI, saya pikir itu tidak masalah dilakukan jika memang nantinya TNI bisa
menemukan siapa pelakunya, tentu saja penyidikan dan peradilan dilakukan di Mahkamah Militer," ujar Bambang Widodo Umar ketika dihubungi, Sabtu (30/3/2013).

Langkah investigasi itu lanjut Bambang tidak akan mengganggu upaya pihak kepolisian yang juga sudah membentuk tim investigasi lebih dahulu.

"Apabila nanti kemudian ditemukan melibatkan masyarakat sipil, tentu saja akan ditangani sebagai tindak pidana umum oleh polisi, begitu pula sebaliknya apabila nantinya pelakunya militer maka pihak kepolisian akan menyerahkan kepada pihak militer untuk diadili di Mahkamah Militer," jelas dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.

Jika memang nantinya pelaku adalah oknum TNI, maka penanganannya nanti pihak kepolisian tidak bisa ikut campur.

Menurutnya, yang terpenting dalam kasus ini adalah dapat diungkap secara objektif dan bisa menemukan siapa pelakunya.

Seperti diketahui, KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengaku menemukan adanya indikasi keterlibatan oknum TNI dalam penyerangan Lapas Cebongan. Indikasi itu diperoleh dari selongsong peluru kaliber 7,62 milimeter.

Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pun membentuk tim investigasi yang beranggotakan sembilan orang untuk menyelidiki keterlibatan oknum TNI yang dimaksud itu.

"Panglima TNI pada tanggal 27 Maret, memerintahkan AD segera membentuk tim investigasi TNI AD. Mengapa ? karena hasil sementara, ada indikasi keterlibatan oknum-okum TNI AD yang bertugas di
Sleman," ujarnya saat jumpa pers di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat 29 Maret 2013.

Pramono Edhie menegaskan, tim investigasi yang dibentuk itu akan menindaklanjuti semua temuan mengenai kasus penyerangan Lapas Cebongan tersebut.

Tim investigasi ini, lanjut dia, dipimpin oleh Wadan Puspomad Brigjen TNI, Unggul Kawistoro. "Tim yang beranggotakan sembilan orang ini berasal dari berbagai unsur TNI AD, termasuk di antaranya Kopassus. Tim ini baru dibentuk kemarin, dan mulai bekerja hari ini. Tim ini, juga siap untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian," paparnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8816 seconds (0.1#10.140)