Din Syamsudin minta SBY turun tangan

Jum'at, 29 Maret 2013 - 14:44 WIB
Din Syamsudin minta SBY turun tangan
Din Syamsudin minta SBY turun tangan
A A A
Sindonews.com - Terlepas dari siapa pelakunya, penyerbuan ke Lapas Cebongan Sleman DIY yang kemudian menewaskan empat orang tahanan, menurut Ketua Umum PP MUhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin telah meruntuhkan kewibawaan negara karena lapas merupakan salah satu institusi representasi negara.

"Tidak bisa dianggap enteng. Presiden harus turun langsung untuk menangani persoalan tersebut. Tak cukup hanya dengan berwacana dan sebatas memberikan pernyataan di media massa," ungkap Din usai membuka Rakernas IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), di Kampus I UAD Yogyakarta Jumat (29/3/2013).

Mencermati peristiwa berdarah tersebut, lanjut Din, tak ada kosa kata yang tepat untuk menggambarkannya. Sangat menyedihkan dan memalukan, terlepas siapa korban maupun pelakunya, apakah itu oknum pasukan tertentu ataukah kalangan lain yang memang bermaksud mendiskreditkan.

Yang jelas, imbuhnya, penyerbuan pada Sabtu dini hari pekan lalu itu telah menyentuh lembaga negara sehingga harus segera dilakukan langkah selanjutnya untuk menangani kasus tersebut.

"Tak cukup hanya dengan menyatakan prihatin dan mengatakannya, tapi presiden harus segera turun tangan langsung karena peristiwa itu bisa diartikan telah meruntuhkan kewibawaan negara," tandas Din.

Beberapa kejadian, seperti pembakaran kantor polisi di OKU Palembang, lapas Cebongan, maupun tempat-tempat lain tak bisa hanya diselesaikan oleh Panglima TNI atau pun Kapolri.

"Ini merupakan persoalan besar yang harus ditangtani secara serius. Presiden selaku Panglima Tertinggi harus turun tangan," ujarnya kemudian.

Sementara itu, Ketua Umum IPM, Fida Afif mengharapkan sekaligus mengimbau pemerintah pusat, khususnya Kementerian Hukum dan HAM, serta BIN dapat bekerja secara profesional dalam proses penyelesaian kasus penembakan empat orang tahanan di Lapas Cebongan.

Kota Yogyakarta sebagai kota destinasi pelajar, wisata, dan budaya jangan sampai diganggu oleh ketidaknyamanan, sehingga masyarakat dan pelajar resah dan cemas.

"Tapi kami menjamin Yogyakarta aman sehingga para peserta rakernas dari seluruh provinsi tidak perlu khawatir," katanya secara terpisah.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1953 seconds (0.1#10.140)