Warga pesisir keluhkan sampah kiriman
A
A
A
Sindonews.com - Warga yang berada di sepanjang pesisir pantai Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan resah. Sebab, hingga beberapa bulan terakhir ini tumpukan sampah yang berasal dari luar kecamatan tersebut, menjadi pemandangan sehari-hari. Kondisi tersebut juga membuat hasil tangkapan ikan berkurang.
Ketua Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (Lepas) Bangkalan, Saleh Said, menyatakan, tumpukan sampah di pesisir pantai sudah banyak membuat kerugian. Selain hasil tangkapan ikan minim, juga bau yang tak sedap menjadi aroma yang terjadi di sepanjang pesisir.
“Kondisi sekitar pesisir pantai kami sudah tidak sehat lagi, juga kurang sedap dipandang mata. Ini butuh penanganan serius,” ujarnya, Selasa (26/3/2013).
Saleh menjelaskan, dari hasil temuan dan kajian yang telah dilakukan pihaknya, diperoleh hasil bahwa tumpukan sampah di sekitar pesisir pantai Kwanyar tidak tanggung-tanggung. Dalam satu hari, sampah yang diduga kuat kiriman dari luar daerah tersebut bisa mencapai 400 kubik.
Kondisi tersebut bila terus menerus dibiarkan, menurutnya, tidak menutup kemungkinan Pantai Kwanyar yang sangat indah tersebut akan menjadi lautan sampah. Tidak hanya sampai di situ, kondisi tersebut juga bisa mengakibatkan adanya pendangkalan di sekitar bibir pantai.
“Kalau seperti itu yang terjadi, ya jelas kami yang mayoritas bekerja sebagai nelayan ini justru sangat dirugikan,” tambahnya.
Saleh menambahkan, kini dengan semakin banyaknya tumpukan sampah tersebut, para nelayan tidak hanya terancam dalam hasil tangkapan saja. Hampir tiap hari, kondisi lain seperti sering rusaknya alat tangkap seperti jaring, menjadi persoalan tersendiri bagi kalangan nelayan yang pulang dari melaut.
“Kondisi yang dikeluhkan oleh warga yang mayoritas nelayan ini, masih belum juga direspon oleh fihak terkait,” tegasnya.
Dia berharap, agar semua pihak yang memiliki kesadaran untuk dapat menjaga kelestarian laut tersebut. Utamanya dari pencemaran lingkungan, demi terjaganya dan keberlangsungan dari ekosistem laut dan lingkungan pesisir yang ramah dengan lingkungan sekitar.
“Selama ini penangan sampah di pesisir pantai, belum efektif. Cuma sebatas angkut sampah saja sudah selesai dan tidak sampai didaur ulang,” terangnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Bangkalan, Sofiullah Sarip, menyatakan, keluhan dari masyarakat yang berada di kawasan pesisir pantai tersebut harus segera ditindaklanjuti. Sebab, kalau dibiarkan akan berpengaruh pada penghasilan utama dari para warga yang mayoritas adalan nelayan.
“Kalau memang kondisinya seperti itu, saya harap ada langkah konkret dari pihak terkait,” ucapnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (Lepas) Bangkalan, Saleh Said, menyatakan, tumpukan sampah di pesisir pantai sudah banyak membuat kerugian. Selain hasil tangkapan ikan minim, juga bau yang tak sedap menjadi aroma yang terjadi di sepanjang pesisir.
“Kondisi sekitar pesisir pantai kami sudah tidak sehat lagi, juga kurang sedap dipandang mata. Ini butuh penanganan serius,” ujarnya, Selasa (26/3/2013).
Saleh menjelaskan, dari hasil temuan dan kajian yang telah dilakukan pihaknya, diperoleh hasil bahwa tumpukan sampah di sekitar pesisir pantai Kwanyar tidak tanggung-tanggung. Dalam satu hari, sampah yang diduga kuat kiriman dari luar daerah tersebut bisa mencapai 400 kubik.
Kondisi tersebut bila terus menerus dibiarkan, menurutnya, tidak menutup kemungkinan Pantai Kwanyar yang sangat indah tersebut akan menjadi lautan sampah. Tidak hanya sampai di situ, kondisi tersebut juga bisa mengakibatkan adanya pendangkalan di sekitar bibir pantai.
“Kalau seperti itu yang terjadi, ya jelas kami yang mayoritas bekerja sebagai nelayan ini justru sangat dirugikan,” tambahnya.
Saleh menambahkan, kini dengan semakin banyaknya tumpukan sampah tersebut, para nelayan tidak hanya terancam dalam hasil tangkapan saja. Hampir tiap hari, kondisi lain seperti sering rusaknya alat tangkap seperti jaring, menjadi persoalan tersendiri bagi kalangan nelayan yang pulang dari melaut.
“Kondisi yang dikeluhkan oleh warga yang mayoritas nelayan ini, masih belum juga direspon oleh fihak terkait,” tegasnya.
Dia berharap, agar semua pihak yang memiliki kesadaran untuk dapat menjaga kelestarian laut tersebut. Utamanya dari pencemaran lingkungan, demi terjaganya dan keberlangsungan dari ekosistem laut dan lingkungan pesisir yang ramah dengan lingkungan sekitar.
“Selama ini penangan sampah di pesisir pantai, belum efektif. Cuma sebatas angkut sampah saja sudah selesai dan tidak sampai didaur ulang,” terangnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Bangkalan, Sofiullah Sarip, menyatakan, keluhan dari masyarakat yang berada di kawasan pesisir pantai tersebut harus segera ditindaklanjuti. Sebab, kalau dibiarkan akan berpengaruh pada penghasilan utama dari para warga yang mayoritas adalan nelayan.
“Kalau memang kondisinya seperti itu, saya harap ada langkah konkret dari pihak terkait,” ucapnya.
(rsa)