Sidoarjo kembangkan becak tenaga surya
A
A
A
Sindonews.com - Bidang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Sidoarjo berhasil melakukan percobaan membuat becak tenaga surya. Becak yang diberi nama Cak Sur ini rencananya akan diproduksi secara massal.
"Biar lebih familiar saya namakan Cak Sur kan singkatan dari Becak bertenaga Surya," ujar Bupati Sidoarjo Saiful Ilah usai mencoba Cak Sur di Terminal Larangan Sidoarjo, Rabu (20/3/2013).
Saiful Ilah bahkan mencoba berkeliling terminal menggunakan becak Cak Sur itu. Dia awalnya penasaran melihat Cak Sur yang layaknya seperti becak biasa. Hanya saja, dilengkapi dengan aki dan solar cell sebagai penggerak becak.
Menurut Saiful Ilah, keberadaan Cak Sur bisa menjadi saingan becak motor (Bentor) yang kini semakin marak. Namun, Cak Sur lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan asap.
"Kalau Cak Sur kan ramah lingkungan," ujar pria yang akrab disapa Abah Ipul itu.
Peluncuran Cak Sur juga menarik minat Saiful Ilah untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan ini. Apalagi tenaga matahari sangat berlimpah, sehingga dia yakin kedepan Cak Sur bisa dikembangkan di Sidoarjo.
Untuk merakit Cak Sur memang dibutuhkan dana cukup besar karena mencapai Rp17 juta. Namun, jika diproduksi dalam jumlah banyak bisa menekan biaya. Terlebih jika ada bengkel pembuatan Cak Sur harganya bisa lebih murah lagi.
"Saya rencakan kedepan saya buatkan bengkel Cak Sur," ujar Saiful Ilah yang naik Cak Sur sekitar setengah jam.
"Biar lebih familiar saya namakan Cak Sur kan singkatan dari Becak bertenaga Surya," ujar Bupati Sidoarjo Saiful Ilah usai mencoba Cak Sur di Terminal Larangan Sidoarjo, Rabu (20/3/2013).
Saiful Ilah bahkan mencoba berkeliling terminal menggunakan becak Cak Sur itu. Dia awalnya penasaran melihat Cak Sur yang layaknya seperti becak biasa. Hanya saja, dilengkapi dengan aki dan solar cell sebagai penggerak becak.
Menurut Saiful Ilah, keberadaan Cak Sur bisa menjadi saingan becak motor (Bentor) yang kini semakin marak. Namun, Cak Sur lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan asap.
"Kalau Cak Sur kan ramah lingkungan," ujar pria yang akrab disapa Abah Ipul itu.
Peluncuran Cak Sur juga menarik minat Saiful Ilah untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan ini. Apalagi tenaga matahari sangat berlimpah, sehingga dia yakin kedepan Cak Sur bisa dikembangkan di Sidoarjo.
Untuk merakit Cak Sur memang dibutuhkan dana cukup besar karena mencapai Rp17 juta. Namun, jika diproduksi dalam jumlah banyak bisa menekan biaya. Terlebih jika ada bengkel pembuatan Cak Sur harganya bisa lebih murah lagi.
"Saya rencakan kedepan saya buatkan bengkel Cak Sur," ujar Saiful Ilah yang naik Cak Sur sekitar setengah jam.
(ysw)