Siswa ini ciptakan alat yang meminimalisir kecelakaan kereta

Rabu, 20 Maret 2013 - 15:17 WIB
Siswa ini ciptakan alat yang meminimalisir kecelakaan kereta
Siswa ini ciptakan alat yang meminimalisir kecelakaan kereta
A A A
PRIHATIN dengan banyaknya kecelakaan yang diakibatkan karena banyaknya perlintasan kereta api yang tidak berpenjaga, salah seorang pelajar SMA Negeri 1 Kudus, Mohamad Ridho Tholabi membuat inovasi palang pintu perlintasan KA otomatis dengan teknologi sensor infra merah.

Dengan piranti ini, berbagai kecelakaan yang terjadi di perlintasan KA tak berpenjaga bisa ditekan semininal mungkin. Seperti apa?

Hingga kini, sudah banyak kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi di perlintasan KA tak berpenjaga.

Kondisi ini membuat prihatin Mohamad Ridho Tholabi. Pelajar yang kini duduk di kelas XI SMA N 1 Kudus ini pun termotivasi membuat teknologi pintu perlintasan kereta api yang bisa bekerja bekerja sendiri (otomatis).

Meski tidak dijaga oleh petugas, namun palang pintu ini secara otomatis akan membuka dan menutup. Prinsipnya jika ada KA yang hendak melintas di perlintasan, maka palang pintu akan menutup sendiri. Sehingga secara otomatis pengendara pun akan berhenti dan antri menunggu hingga kereta melaju.

Namun jika KA sudah lewat beberapa meter maka palang pintu akan membuka sehingga
kendaraan yang antre pun bisa berjalan.

“Jadi tidak perlu dijaga petugas pun palang pintu ini bisa bekerja maksimal,” kata pelajar yang akrab disapa Ridho ini, Rabu (20/3/2013).

Konsep kerja palang pintu perlintasan otomatis ini cukup sederhana. Palang pintu digerakkan oleh sebuah sensor infra merah yang dihubungkan dengan tenaga listrik yang diletakkan di samping kanan dan kiri jalur perlintasan kereta api. Dengan kata lain, untuk tiap sisi perlintasan tak berpenjaga, ada dua sensor infra merah yang terpasang. Yakni sensor untuk membuka dan sensor untuk menutup palang pintu.

“Kalau saya berharap alat ini mampu menekan jumlah angka kecelakaan yang diakibatkan oleh perlintasan kereta api yang tak berpenjaga. Atau bisa juga mengurangi kecelakaan akibat kelalaian penjaga,” ujarnya.

Sementara itu Kepala SMA N 1 Kudus, Su’ad mengaku pihaknya sangat mengapresiasi hasil inovasi salah satu siswanya ini. Berkat kreatifitasnya ini pula, pihak sekolah mendaulat Ridho untuk mewakili sekolahnya mengikuti lomba inovasi teknologi karya pelajar di Korea dan Turki yang akan digelar pertengahan tahun ini.

“Even itu diikuti oleh para pelajar dari berbagai negara di dunia. Jadi ini sesuatu yang membanggakan sekali,” tuturnya.

Su’ad sendiri berharap kreatifitas Ridho dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pihak-pihak terkait seperti PT KAI. Meski kreatifitas Ridho ini diakuinya memang belum sempurna, namun jika digarap lebih serius oleh pihak-pihak yang lebih berkompeten, maka temuan tersebut bisa bermanfaat bagi banyak pihak.

“Semoga temuan ini juga bisa memacu siswa siswi SMA N 1 Kudus bisa lebih kreatif dan berprestasi. Baik dalam bidang akademik maupun non akademik,” tandasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5678 seconds (0.1#10.140)