Kekeringan, Padi di Bone terancam puso
A
A
A
Sindonews.com - Musim kemarau yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bone membuat sejumlah sawah tadah hujan milik petani kekeringan. Akibatnya, padi yang sudah ditanam selama t8iga bulan terancam puso atau gagal panen.
Salah seorang petani, Ambo Tang, mengungkapkan ancaman puso akan melanda sejumlah petani diwilayahnya karena tidak ada air. Bahkan sejauh ini, kata dia padi di sawahnya tak berisi dan hanya rumputan liar yang tumbuh.
"Kami petani disini berteriak dan selalu meminta pengairan irigasi. Tetangga desa menikmati pengairan irigasi sawahnya sementara kami tidak ada," keluh warga desa Padang Loang Kecamatan Cina, Senin (18/3/2013).
Mereka memang terpaksa menanam padi karena harga beras di wilayah mereka sedang meroket. Khawatir tidak bisa makan, makanya sejumlah petani nekat menanam padi kendati cuaca tidak mendukungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Bone, Muhammad Yasir mengaku sudah meminta pada petani untuk sementara tidak menanam padi. Dalam kondisi kemarau tanaman palawija juga bisa ditanam.
"Sebenarnya yang paling penting sebelum melakukan musim tanam, petani sawah menanam palawija agar perencanaan dapat terlaksana dengan baik," kata Yasir kepada SINDO di ruang kerjanya, Senin, (18/3/2013).
Dikatakan bahwa petani yang ingin mengairi sawahnya dengan air bisa memanfaatkan sumber air di sekitar lahan pertanian yang bisa membantu memasok air. Salah satunya adalah aliran sungai yang bisa dipompa lewat pipa menuju lahan padi.
Memang memerlukan anggaran karena memompa air sungai ke tengah sawah merupakan solusi terbaik untuk menghindari terjadinya areal padi menjadi puso.
Salah seorang petani, Ambo Tang, mengungkapkan ancaman puso akan melanda sejumlah petani diwilayahnya karena tidak ada air. Bahkan sejauh ini, kata dia padi di sawahnya tak berisi dan hanya rumputan liar yang tumbuh.
"Kami petani disini berteriak dan selalu meminta pengairan irigasi. Tetangga desa menikmati pengairan irigasi sawahnya sementara kami tidak ada," keluh warga desa Padang Loang Kecamatan Cina, Senin (18/3/2013).
Mereka memang terpaksa menanam padi karena harga beras di wilayah mereka sedang meroket. Khawatir tidak bisa makan, makanya sejumlah petani nekat menanam padi kendati cuaca tidak mendukungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Bone, Muhammad Yasir mengaku sudah meminta pada petani untuk sementara tidak menanam padi. Dalam kondisi kemarau tanaman palawija juga bisa ditanam.
"Sebenarnya yang paling penting sebelum melakukan musim tanam, petani sawah menanam palawija agar perencanaan dapat terlaksana dengan baik," kata Yasir kepada SINDO di ruang kerjanya, Senin, (18/3/2013).
Dikatakan bahwa petani yang ingin mengairi sawahnya dengan air bisa memanfaatkan sumber air di sekitar lahan pertanian yang bisa membantu memasok air. Salah satunya adalah aliran sungai yang bisa dipompa lewat pipa menuju lahan padi.
Memang memerlukan anggaran karena memompa air sungai ke tengah sawah merupakan solusi terbaik untuk menghindari terjadinya areal padi menjadi puso.
(ysw)