Belum akurat, PNS keluhkan absensi sidik jari

Senin, 18 Maret 2013 - 16:27 WIB
Belum akurat, PNS keluhkan...
Belum akurat, PNS keluhkan absensi sidik jari
A A A
Sindonews.com - Absensi sidik jari yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Maros, banyak dikeluhkan oleh sejumlah PNS. Pasalnya, sejak diberlakukan pada awal Januari lalu, absensi ini belum bekerja dengan baik.

Umumnya PNS mengeluhkan masalah ketidakakuratan data yang terinput. Seorang PNS yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, pada absensi sidik jari, kebanyakan nama yang terinput salah.

"Banyak masalah dalam absensi itu, salah satunya adalah nama pegawai, yang masih salah. Selain itu, ada juga absensi kehadiran, datang tepat waktu tapi hasil printnya terlambat," ungkapnya, Senin (18/3/2013).

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Informasi dan Publikasi Kantor Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten, Maros Darwansyah mengatakan, memang masih terdapat beberapa kesalahan dalam absensi sidik jari. Menurutnya, ada beberapa kantor yang sistemnya tidak berjalan.

Karenanya untuk tidak merugikan PNS, pada saat sistem error, maka penarikan datanya dilakukan penarikan manual dengan menggunakan flashdisk.

"Sistem absensi sidik jari memang masih tahap evaluasi. Makanya masih ada beberapa sistem yang belum akurat. Masih banyak sistem yang ingin dimasukkan ke program," ungkapnya kepada wartawan.

Darwansyah menambahkan, sejak diterapkan dua bulan lalu, belum sepenuhnya absensi itu berjalan. Kalaupun ada data yang tidak valid, maka tidak akan merugikan PNS.

"Ini masih tahap uji coba. Kami pastikan, jika betul-betul siap, maka akan diberlakukan. Kalau untuk saat ini, beberapa pegawai yang hasil print outnya memiliki banyak keterlambatan, masih dimaklumi," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk menginput data dimulai dari jam kantor 7.30-15.45. Bila lewat dari jadwal tersebut, akan dikatakan terlambat.

Saat ini kata dia, kekurangan dari absensi sidik jari adalah, data base pegawai masih ada yang tertukar. Serta belum semua pegawai terdaftar pada absensi tersebut.

"Saat ini baru sekira 2.000 pegawai yang terdaftar di absensi sidik jari. Jadi kemungkinan masih kurang sekira 200 pegawai lagi," ungkapnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0168 seconds (0.1#10.140)