Warga Kampung Jati minta direlokasi
A
A
A
Sindonews.com - Warga Lingkungan Kampung Jati Kelurahan Sinyonyoi Kecamatan Kalukku Mamuju meminta direlokasi akibat pemukiman dan lahan mereka terendam air sebagai dampak dari pengalihan aliran sungai di sebelah selatan Bandara Tampa Padang. Keluhan itu disampaikan ke Ketua DPRD Mamuju, Sugianto, kemarin.
Salah seorang perwakilan warga M. Irfan, mengatakan, mereka meminta DPRD Mamuju untuk menyampaikan keluhan ini ke Pemprov Sulbar. Sebab keluhan yang sudah disampaikan langsung pada tahun 2008 tidak juga direspon.
"Harapan kami terletak pada wakil kami di DPRD Mamuju. Mohon keluhan ini disampaikan ke pak gubernur. Pengalihan sungai itu terkesan tidak melihat dampaknya. Drainase yang dibangun tidak mampu mengatasi genangan," kata Irfan saat mengadu ke ketua DPRD Mamauju Sugianto do Gedung dewan, Jumat (15/3/2013).
Menurutnya, Kampung Jati bisa terhindar dari genangan air jika pemerintah mau memperbaiki jalur air menjauh dari perkampungan warga. Kondisi sekarang, katanya, drainase yang dibangun hanya formalitas saja bahkan tidak berfungsi.
"Sekarang kondisinya sudah parah. Sehingga solusinya hanya merelokasi. Kami sudah tidak nyaman dengan hidup di atas genangan air setinggi 50 sentimeter," katanya.
Disebutkan, sebanyak 187 KK warga Lingkungan Kampung Jati tidak menentukan lokasi baru mereka. Semua diserahkan pada pemerintah. Mereka hanya meminta kesesuaian luas lahan yang dimiliki.
Menanggapi ini, Sugianto berjanji akan menyampaikan aspirasi ini ke Pemprov Sulbar. DPRD akan membuat rekomendasi pada Pemkab Mamuju untuk segera melakukan koordinasi dengan Pemprov.
Salah seorang perwakilan warga M. Irfan, mengatakan, mereka meminta DPRD Mamuju untuk menyampaikan keluhan ini ke Pemprov Sulbar. Sebab keluhan yang sudah disampaikan langsung pada tahun 2008 tidak juga direspon.
"Harapan kami terletak pada wakil kami di DPRD Mamuju. Mohon keluhan ini disampaikan ke pak gubernur. Pengalihan sungai itu terkesan tidak melihat dampaknya. Drainase yang dibangun tidak mampu mengatasi genangan," kata Irfan saat mengadu ke ketua DPRD Mamauju Sugianto do Gedung dewan, Jumat (15/3/2013).
Menurutnya, Kampung Jati bisa terhindar dari genangan air jika pemerintah mau memperbaiki jalur air menjauh dari perkampungan warga. Kondisi sekarang, katanya, drainase yang dibangun hanya formalitas saja bahkan tidak berfungsi.
"Sekarang kondisinya sudah parah. Sehingga solusinya hanya merelokasi. Kami sudah tidak nyaman dengan hidup di atas genangan air setinggi 50 sentimeter," katanya.
Disebutkan, sebanyak 187 KK warga Lingkungan Kampung Jati tidak menentukan lokasi baru mereka. Semua diserahkan pada pemerintah. Mereka hanya meminta kesesuaian luas lahan yang dimiliki.
Menanggapi ini, Sugianto berjanji akan menyampaikan aspirasi ini ke Pemprov Sulbar. DPRD akan membuat rekomendasi pada Pemkab Mamuju untuk segera melakukan koordinasi dengan Pemprov.
(ysw)