Guru malas, sertifikasi bakal dicabut
A
A
A
Sindonews.com – Belakangan, Pemerimtah Kabupaten (Pemkab) Majene mulai gerah dengan ulah oknum guru yang malas. Untuk mengatasi hal ini, Pemkab akan bertindak tegas dengan mencabut sertifikasi guru tersebut.
Sekretasis Kabupaten (Sekab) Majene, Syamsiar Muchtar, mengatakan, jika kedepan masih ada ditemukan guru yang malas, pemkab akan merekomendasikan ke pusat untuk mencabut sertifikasi.
Ancaman itu tidak hanya berlaku bagi tenaga pengajar yang sudah disertifikasi, tapi seluruh guru yang ada. Bahkan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) lainnya yang sengaja bermalas-malas akan diberikan sanksi.
“Bagi guru, sanksinya bisa dicabut sertifikasinya atau di mutasi. Begitupun dengan pegawai umum lainnya yang malas," ujar Syamsiar, di kantornya, Senin (11/3/2013).
Syamsiar menegaskan, kedisiplinan perlu ditegakkan bagi seluruh aparatur Negara. Sebab, jika tidak disiplin, pelayanan tidak akan maksimal. Terlebih bagi tenaga pendidik yang jelas-jelas setiap hari harus menjalankan tugasnya untuk mengajar.
“Kalau malas, bagaimana anak-anak bisa menerima pelajaran denga baik,” tandas Syamsiar.
Terkait dengan penegakan disiplin terhadap guru, ia juga meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) khususnya para pengawas sekolah untuk meningkatkan pengawasan.
Ia menilai, banyak guru yang ditemukan malas tersebut karena kelalaian dinas pendidikan dalam menjalankan pengawasan guru. Mestinya Disdik aktif melakukan pengawasan, bukan banyak mengurus fisik sekolah.
Sekretasis Kabupaten (Sekab) Majene, Syamsiar Muchtar, mengatakan, jika kedepan masih ada ditemukan guru yang malas, pemkab akan merekomendasikan ke pusat untuk mencabut sertifikasi.
Ancaman itu tidak hanya berlaku bagi tenaga pengajar yang sudah disertifikasi, tapi seluruh guru yang ada. Bahkan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) lainnya yang sengaja bermalas-malas akan diberikan sanksi.
“Bagi guru, sanksinya bisa dicabut sertifikasinya atau di mutasi. Begitupun dengan pegawai umum lainnya yang malas," ujar Syamsiar, di kantornya, Senin (11/3/2013).
Syamsiar menegaskan, kedisiplinan perlu ditegakkan bagi seluruh aparatur Negara. Sebab, jika tidak disiplin, pelayanan tidak akan maksimal. Terlebih bagi tenaga pendidik yang jelas-jelas setiap hari harus menjalankan tugasnya untuk mengajar.
“Kalau malas, bagaimana anak-anak bisa menerima pelajaran denga baik,” tandas Syamsiar.
Terkait dengan penegakan disiplin terhadap guru, ia juga meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) khususnya para pengawas sekolah untuk meningkatkan pengawasan.
Ia menilai, banyak guru yang ditemukan malas tersebut karena kelalaian dinas pendidikan dalam menjalankan pengawasan guru. Mestinya Disdik aktif melakukan pengawasan, bukan banyak mengurus fisik sekolah.
(ysw)