Raskin dijual, laporkan!
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang pendistribusian beras untuk warga miskin (raskin), Bulog DIY mengingatkan warga untuk melaporkan langsung ke polisi jika ada penyimpangan. Bahkan jika beras yang diterima kualitasnya buruk, masyarakat juga bisa melapor.
“Kalau ada raskin yang dijual ke pedagang, segera laporkan saja kepada pihak berwajib. Sehingga bisa segera ditindak tegas sebagai shock therapy,” kata Darsono Imam Yuwono, petugas Bulog DIY, Senin (4/3/2013).
Dia mengatakan, beras yang didistribusikan Bulog merupakan beras layak konsumsi, untuk membantu warga miskin. Karena itu, beras dijual dengan harga khusus. Dia mengatakan, masyarakat juga harus proaktif dalam menerima raskin. Jika beras yang diterima tikak layak, masyarakat arus segera melaporkannya.
“Kalau tidak layak, segera laporkan nanti langsung diganti dengan beras yang kualitasnya baik. Jangan seperti yang sudah-sudah, baru dilaporkan setelah beberapa hari ditimbun di kantor desa malah sampai kehujanan,” katanya.
Menurut dia, saat angin kencang melanda Kulonprogo beberapa waktu lalu, ada atap gudang bulog yang ikut terbang terkena sapuan angin. Akibatnya, air hujan masuk ke dalam dan membuat 600 karung beras menggumpal.
“Memang sudah disingkirkan, tapi tidak menutup kemungkinan masih ada yang tersisa. Kalau ditemukan, langsung laporkan saja,” terangnya.
Kabid Sosial Dinsosnakertrans Kulonprogo Arief Prastowo mengatakan, setelah selesai memverifikasi data lapangan, penerima raskin tahun 2013 turun hingga 7.257 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat(RTSPM). Tahun sebelumnya tercatat 50.278 RTSPM penerima raskin dan tahun ini hanya 43.021 RTSPM.
Dia mengatakan, distribusi raskin Januarii terlambat karena karena memerlukan proses yang cukup panjang. Kondisi ini disebabkan adanya perbedaan data dari pusat dengan tahun sebelumnya serta.
”Kita juga masih melakukan proses verifikasi ulang di tingkat desa/kelurahan yang kemungkinan tidak sesuai kenyataan di lapangan,” terangnya.
“Kalau ada raskin yang dijual ke pedagang, segera laporkan saja kepada pihak berwajib. Sehingga bisa segera ditindak tegas sebagai shock therapy,” kata Darsono Imam Yuwono, petugas Bulog DIY, Senin (4/3/2013).
Dia mengatakan, beras yang didistribusikan Bulog merupakan beras layak konsumsi, untuk membantu warga miskin. Karena itu, beras dijual dengan harga khusus. Dia mengatakan, masyarakat juga harus proaktif dalam menerima raskin. Jika beras yang diterima tikak layak, masyarakat arus segera melaporkannya.
“Kalau tidak layak, segera laporkan nanti langsung diganti dengan beras yang kualitasnya baik. Jangan seperti yang sudah-sudah, baru dilaporkan setelah beberapa hari ditimbun di kantor desa malah sampai kehujanan,” katanya.
Menurut dia, saat angin kencang melanda Kulonprogo beberapa waktu lalu, ada atap gudang bulog yang ikut terbang terkena sapuan angin. Akibatnya, air hujan masuk ke dalam dan membuat 600 karung beras menggumpal.
“Memang sudah disingkirkan, tapi tidak menutup kemungkinan masih ada yang tersisa. Kalau ditemukan, langsung laporkan saja,” terangnya.
Kabid Sosial Dinsosnakertrans Kulonprogo Arief Prastowo mengatakan, setelah selesai memverifikasi data lapangan, penerima raskin tahun 2013 turun hingga 7.257 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat(RTSPM). Tahun sebelumnya tercatat 50.278 RTSPM penerima raskin dan tahun ini hanya 43.021 RTSPM.
Dia mengatakan, distribusi raskin Januarii terlambat karena karena memerlukan proses yang cukup panjang. Kondisi ini disebabkan adanya perbedaan data dari pusat dengan tahun sebelumnya serta.
”Kita juga masih melakukan proses verifikasi ulang di tingkat desa/kelurahan yang kemungkinan tidak sesuai kenyataan di lapangan,” terangnya.
(ysw)