Tersambar petir, radar pemantau pesawat rusak
A
A
A
Sindonews.com - Intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang dan petir sepekan terakhir di Kabupaten Sumba Timur, NTT mengakibatkan radar pemantau pesawat terbang di kilometer 16 arah barat Kota Waingapu rusak. Kuat dugaan kerusakan akibat tersambar petir beberapa hari lalu.
Seperti terpantau Jumat (01/03/2013) siang tadi, radar tidak berputar sebagaiman biasanya. Informasi yang berhasil dihimpun dari petugas di sekitar radar itu berdiri menyebutkan, radar tidak berfungsi lagi kafrena sejumlah peralatannya rusak. Untungnya masih ada radar lama yang masih bisa difungsikan kembali.
Terkait kerusakan radar itu, Kepala Bandara Umbu Mehang Kunda, Hadi Susetyo enggan berkomentar lebih jauh.
“Sejak dibangun, radar itu belum diserah terimakan pada kita, mengenai kerusakan dan perawatannya lebih pantas ditanyakan pata petugas atau operatornya yang bertanggung jawab langsung pada PT. Angkasa Pura I,” tandasnya.
Sementara itu, Supriyono, selaku pelaksana tugas (Plt) Kasubag Keselamatan dan Keamanan (Keskam) terbang yang juga teknisi Bandara Umbu Mehang Kunda,yang berada bersama Kepala Bandara, kepada wartawan membenarkan rusaknya radar sempat mengganggu aktifitas dan kenyamanan kinerja operator penerbangan.
“Ya sempat mengganggu juga. Namun untungnya masih ada radar yang lama yang bisa dioperasikan kembali walau fitur-fiturnya masih kalah dibandingkan radar baru yang tersambar petir itu,” jelasnya.
Informasi lain yang berhasil dihimpun dari sumber-sumber terpercaya menyebutkan, radar yang rusak tersambar petir itu, sebenarnya belum lama dioperasikan pasca dibangun dengan dana lebih dari Rp30 miliar rupiah.
Dana pembangunannya yang besar ternyata tidak sebanding dengan kemampuan radar ini melawan kekuatan petir saat hujan yang disertai angin kencang dan petir sebagai dampak badai rusty beberapa hari lalu.
Seperti terpantau Jumat (01/03/2013) siang tadi, radar tidak berputar sebagaiman biasanya. Informasi yang berhasil dihimpun dari petugas di sekitar radar itu berdiri menyebutkan, radar tidak berfungsi lagi kafrena sejumlah peralatannya rusak. Untungnya masih ada radar lama yang masih bisa difungsikan kembali.
Terkait kerusakan radar itu, Kepala Bandara Umbu Mehang Kunda, Hadi Susetyo enggan berkomentar lebih jauh.
“Sejak dibangun, radar itu belum diserah terimakan pada kita, mengenai kerusakan dan perawatannya lebih pantas ditanyakan pata petugas atau operatornya yang bertanggung jawab langsung pada PT. Angkasa Pura I,” tandasnya.
Sementara itu, Supriyono, selaku pelaksana tugas (Plt) Kasubag Keselamatan dan Keamanan (Keskam) terbang yang juga teknisi Bandara Umbu Mehang Kunda,yang berada bersama Kepala Bandara, kepada wartawan membenarkan rusaknya radar sempat mengganggu aktifitas dan kenyamanan kinerja operator penerbangan.
“Ya sempat mengganggu juga. Namun untungnya masih ada radar yang lama yang bisa dioperasikan kembali walau fitur-fiturnya masih kalah dibandingkan radar baru yang tersambar petir itu,” jelasnya.
Informasi lain yang berhasil dihimpun dari sumber-sumber terpercaya menyebutkan, radar yang rusak tersambar petir itu, sebenarnya belum lama dioperasikan pasca dibangun dengan dana lebih dari Rp30 miliar rupiah.
Dana pembangunannya yang besar ternyata tidak sebanding dengan kemampuan radar ini melawan kekuatan petir saat hujan yang disertai angin kencang dan petir sebagai dampak badai rusty beberapa hari lalu.
(rsa)