Cila, selama 17 bulan nangis darah
A
A
A
Sindonews.com - Seorang Balita di Kabupaten Majalengka menderita penyakit aneh sejak kecil. Cila selalu mengeluarkan darah dari mata hingga pori-pori tangannya jika menangis.
Saat ditemui di kediamannya di RT05/04 Dusun 2, Desa Bojong, Kecamatan Dawuan, Majalengka, Ika Rosita (20) ibu dari Cila Meylina Putri, 20 bulan mengaku kondisi tersebut sudah terjadi sejak 17 bulan lalu, saat anaknya masih berusia 3 bulan. Keanehan tersebut semakin menjadi, sejak sekitar lima bulan tekahir,
“Awalnya mah paling darah keluar dari matanya saja. Namun lama-kelamaan setiap nangis, selain dari lubang hidung, darah juga keluar dari pori-pori tangan Cila,” kata Ika, Jumat (1/3/2013).
Ika menjelaskan, secara umum, kondisi Cila nampak tidak ada keanehan dengan anak seusianya. Namun demikian, sebagai seorang ibu, Ika mengaku khawatir setiap kali anaknya menangis dan selalu mengeluarkan darah.
“Setelah nangis, ya seperti biasa lagi, main-main. Tapi, bagaimanapun juga saya merasa khawatir, karena setiap hari nangis bisa sampai lima kali dan selalu mengeluarkan darah,” jelas dia.
Sebagai orang tua, Ika yang berasal dari Kabupaten Sumedang tersebut mengaku khwatir dengan kondisi anaknya tersebut. Diakui dia, sejak ada keanehan pada Cila, dirinya sempat membawa anaknya ke RS.
“Saat awal-awal mengalami hal seperti ini, saya sempat memebwa Cila ke RS di Sumedang. Terakhir, sekitar dua minggu yang lalu, Cila dibawa ke RSUD Cideres. Dan katanya harus dibawa ke poly mata, ke Bandung,” jelas dia.
Namun, karena terbentur ekonomi yang pas-pasa an, Ika akhirnya membawa pulang kembali Cila ke rumah. Saat dirujuk ke RSUD Cideres, Cila mengaku didampingi oleh aparat desa setempat.
“Jangankan untuk berobat, untuk makan saja sulit. Suami saya juga hanya sebagai buruh kasar di pabrik genteng,” jelas dia.
Saat ditemui di kediamannya di RT05/04 Dusun 2, Desa Bojong, Kecamatan Dawuan, Majalengka, Ika Rosita (20) ibu dari Cila Meylina Putri, 20 bulan mengaku kondisi tersebut sudah terjadi sejak 17 bulan lalu, saat anaknya masih berusia 3 bulan. Keanehan tersebut semakin menjadi, sejak sekitar lima bulan tekahir,
“Awalnya mah paling darah keluar dari matanya saja. Namun lama-kelamaan setiap nangis, selain dari lubang hidung, darah juga keluar dari pori-pori tangan Cila,” kata Ika, Jumat (1/3/2013).
Ika menjelaskan, secara umum, kondisi Cila nampak tidak ada keanehan dengan anak seusianya. Namun demikian, sebagai seorang ibu, Ika mengaku khawatir setiap kali anaknya menangis dan selalu mengeluarkan darah.
“Setelah nangis, ya seperti biasa lagi, main-main. Tapi, bagaimanapun juga saya merasa khawatir, karena setiap hari nangis bisa sampai lima kali dan selalu mengeluarkan darah,” jelas dia.
Sebagai orang tua, Ika yang berasal dari Kabupaten Sumedang tersebut mengaku khwatir dengan kondisi anaknya tersebut. Diakui dia, sejak ada keanehan pada Cila, dirinya sempat membawa anaknya ke RS.
“Saat awal-awal mengalami hal seperti ini, saya sempat memebwa Cila ke RS di Sumedang. Terakhir, sekitar dua minggu yang lalu, Cila dibawa ke RSUD Cideres. Dan katanya harus dibawa ke poly mata, ke Bandung,” jelas dia.
Namun, karena terbentur ekonomi yang pas-pasa an, Ika akhirnya membawa pulang kembali Cila ke rumah. Saat dirujuk ke RSUD Cideres, Cila mengaku didampingi oleh aparat desa setempat.
“Jangankan untuk berobat, untuk makan saja sulit. Suami saya juga hanya sebagai buruh kasar di pabrik genteng,” jelas dia.
(ysw)