NTT terancam kekeringan lebih cepat
NTT terancam kekeringan lebih cepat
A
A
A
Sindonews.com - Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam mendapatkan bencana kekeringan lebih awal pada tahun 2013 ini. Setidaknya, ada dua daerah yang akan mendapatkan curah hujan di bawah normal.
Badan Meteorologi dan Geofisika memprediksi, daerah NTT merupakan sebagian dari daerah lainnya yang mendapatkan giliran lebih cepat mendapat curah hujan di bawah normal dibandingkan daerah lainnya.
“Kupang bagian utara dan Belu bagian barat diprediksi curah hujan di bawa normalnya akan maju 30 hari dari kebiasaan sebelumnya,“ kata Kepala BMKG Sri Woro B. Harijono dalam jumpa persnya di kantor KPK, Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Sedangkan peringkat kedua daerah yang curah hujannya maju dari rata rata juga menimpa ke daerah Sumatera atau tepatnya di daerah Lampung Selatan bagian selatan.
“Diperkirakan maju 20 hari dari kebiasaan sebelumnya,“ imbuhnya.
Sementara itu, beberapa daerah lainnya seperti beberapa daerah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku hanya maju 10 hari dari waktu rata rata.
“Total ada 78 ZOM atau total 22,8 persen dari total 342 ZOM,“ tegasnya.
Jumlah itu sendiri dibandingkan dari rata ratanya selama kurun waktu 30 tahun terakhir.
Badan Meteorologi dan Geofisika memprediksi, daerah NTT merupakan sebagian dari daerah lainnya yang mendapatkan giliran lebih cepat mendapat curah hujan di bawah normal dibandingkan daerah lainnya.
“Kupang bagian utara dan Belu bagian barat diprediksi curah hujan di bawa normalnya akan maju 30 hari dari kebiasaan sebelumnya,“ kata Kepala BMKG Sri Woro B. Harijono dalam jumpa persnya di kantor KPK, Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Sedangkan peringkat kedua daerah yang curah hujannya maju dari rata rata juga menimpa ke daerah Sumatera atau tepatnya di daerah Lampung Selatan bagian selatan.
“Diperkirakan maju 20 hari dari kebiasaan sebelumnya,“ imbuhnya.
Sementara itu, beberapa daerah lainnya seperti beberapa daerah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku hanya maju 10 hari dari waktu rata rata.
“Total ada 78 ZOM atau total 22,8 persen dari total 342 ZOM,“ tegasnya.
Jumlah itu sendiri dibandingkan dari rata ratanya selama kurun waktu 30 tahun terakhir.
(ysw)
Explore More