Saya bunuh, karena Yuni mengaku hamil''

Senin, 25 Februari 2013 - 20:22 WIB
Saya bunuh, karena Yuni...
Saya bunuh, karena Yuni mengaku hamil''
A A A
Sindonews.com - Surnan (50) panik. Wajah lelaki asal Desa Panggungduwet, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar itu sontak tegang. Pikirannya tidak tenang begitu mendengar penuturan Siti Wahyuni (18), bahwa dirinya telah berbadan dua.

“Saya dorong Yuni (Siti Wahyuni) ke dalam sumur saat mandi. Saat berusaha naik, saya benamkan kepalanya ke bawah hingga tewas,“ tutur Surnan kepada penyidik Polres Blitar, Senin (25/2/2013).

Diketahui, Surnan ditangkap kepolisian Blitar setelah sekira 13 jam sebelumnya warga setempat menemukan mayat Siti Wahyuni di dalam sumur berkedalaman sekira empat meter.

Yang mengenaskan, jasad tersebut ditemukan dalam keadaan telanjang bulat. Pelaku yang berstatus duda dan berprofesi sebagai orang pintar (dukun) itu juga mengakui sebelum menghabisi, ia terlebih dulu meniduri Yuni.

“Setelah berhubungan badan, kami kemudian mandi. Pada saat itulah muncul pikiran saya untuk membunuh. Sebab saya bingung diminta bertanggung jawab,“ akunya.

Menurut Surnan, dirinya baru sehari mendapatkan kabar dari Yuni yang menyebutkan dirinya telah berbadan dua oleh Surnan. Saat mendengar kabar tersebut, lanjut Surnan, dia langsung menjemput Yuni dirumahnya.

Sehari-hari, Yuni hanya hidup berdua dengan ibunya, Darmi (51). Sang ibu, diketahui menderita kebutaan. Menurut tetangga korban, Jarinem (40), hubungan Surnan dan Yuni sudah bukan menjadi berita baru. Pasalnya hal itu sudah menjadi buah bibir warga desa yang menyebutkan anak gadis berpacaran dengan orang yang pantas dipanggil kakek tersebut.

Sementara menurut perangkat desa setempat, Yauman, sewaktu ditemukan tewas masyarakat menduga jika Yuni tewas karena bunuh diri. Namun, warga kemudian berfikir ulang tentang kedekatan Surman dengan Yuni.

“Semua warga tahu jika antara pelaku dan korban memiliki hubungan yang dekat. Dan kedekatanya itu sepertinya tidak wajar, “ujar Yauman.

Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Blitar Ajun Komisaris Polisi Ngadiman Rahyudi, polisi langsung menjebloskan pelaku ke dalam tahanan. Dan sebagai tindak lanjut penyidikan, petugas juga menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bagaimana peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.

“Tentunya pelaku akan dijerat dengan hukuman yang setimpal. Kita masih ingin menegaskan apakah pembunuhan ini dilakukan terencana atau tiba-tiba,“ ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)