Perampok kejam mengintai keselamatan warga Ibu Kota
Senin, 25 Februari 2013 - 16:32 WIB

Perampok kejam mengintai keselamatan warga Ibu Kota
A
A
A
Sindonews.com – Sulitnya mencari pekerjaan dan tingginya biaya hidup di kota besar, rupanya mengakibatkan angka kriminalitas di Jakarta Tinggi. Bahkan, tidak segan-segan aksi perampokan ini, menyisakan duka bagi keluarga korban karena kawanan pelaku tega menghabisi nyawa korban.
Menurut Kabid Humas, Kombes Pol Rikwanto, pelaku perampokan dapat berasal dari tahanan yang sudah lepas, maupun yang baru melakukan aksi perampokan.
"Pelaku yang keluar dari tahanan bisa juga berkolaborasi lagi, untuk melakukan kejahatan," ujarnya saat ditemui, Senin (25/2/2013).
Rikwanto menambahkan, kepolisian dapat memastikan hal ini dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), keterangan saksi-saksi, modus-modus yang dilakukan, teknik-teknik dan rekan-rekan pelaku yang mengindikasikan kelompok-kelompok tertentu.
“Dari banyaknya sumber informasi, dapat diketahui apakah pelaku pemain baru atau lama,” katanya.
Ketika ditanya, mengapa kasus perampokan meningkat akhir-akhir ini, ia menjawab kalau hukuman kurang ketat kepada pelaku, dan karena kaderisasi pelaku dilakukan terus menerus.
"Itu seperti profesi. Walaupun dihukum di lapas. Pelaku akan dapat jaringan baru dan bertemu dengan pelaku-pelaku lain. Jadi luas pergaulannya untuk melakukan aksi baru," terangnya.
Menurut Kabid Humas, Kombes Pol Rikwanto, pelaku perampokan dapat berasal dari tahanan yang sudah lepas, maupun yang baru melakukan aksi perampokan.
"Pelaku yang keluar dari tahanan bisa juga berkolaborasi lagi, untuk melakukan kejahatan," ujarnya saat ditemui, Senin (25/2/2013).
Rikwanto menambahkan, kepolisian dapat memastikan hal ini dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), keterangan saksi-saksi, modus-modus yang dilakukan, teknik-teknik dan rekan-rekan pelaku yang mengindikasikan kelompok-kelompok tertentu.
“Dari banyaknya sumber informasi, dapat diketahui apakah pelaku pemain baru atau lama,” katanya.
Ketika ditanya, mengapa kasus perampokan meningkat akhir-akhir ini, ia menjawab kalau hukuman kurang ketat kepada pelaku, dan karena kaderisasi pelaku dilakukan terus menerus.
"Itu seperti profesi. Walaupun dihukum di lapas. Pelaku akan dapat jaringan baru dan bertemu dengan pelaku-pelaku lain. Jadi luas pergaulannya untuk melakukan aksi baru," terangnya.
(stb)