Angin kencang rusak rumah & gudang di Jepara
A
A
A
Sindonews.com – Sebanyak delapan rumah warga yang ada di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah rusak diterjang angin kencang. Selain rumah, angin kencang juga merusak bangunan resi gudang Jepara (penyimpan gabah milik para petani).
Delapan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang berada di dua RT yakni RT 09 dan RT 10 RW 02. Pemilik delapan rumah masing-masing yakni Sarnawi, Sahlan, Munisih, Seniwati, Karnit, Rakim, Afif dan Latif.
Kerusakan yang paling parah menimpa rumah Sarnawi di RT 09 RW 02. Hampir seluruh genting yang ada di rumah Sarnawi jatuh dan berserakan di tanah.
”Kejadiannya sangat cepat. Angin datang disertai suara gemuruh seperti kapal terbang,” kata Sarnawi, di Jepara, Rabu (20/2/2013).
Meski sudah menghantam bangunan resi gudang, namun angin tersebut tetap berpusar dengan cepat. Dalam waktu kurang dari dua menit, angin itu juga menyapu sejumlah rumah warga yang lokasinya berdekatan dengan resi gudang tersebut.
”Saat kejadian, di dalam rumah saya, ada enam orang termasuk ibu (Sartini) yang sedang terbaring sakit. Untung saja, ibu langsung saya bawa keluar rumah sehingga tidak terjadi apa-apa dengan beliau,” jelasnya.
Pengelola bangunan resi gudang Jepara, Eri Kurniawan Setyo Budi mengatakan akibat terjangan angin puting beliung tembok di sisi kiri dengan ketinggian belasan meter roboh dan menimpa sejumlah gabah milik petani dan timbangan yang ada di dalamnya.
Sedangkan tembok sisi kanan roboh keluar bangunan dan menimpa tembok pembatas.
"Atap bangunan yang terbuat dari seng serta alat sirkulasi udara yang ada di bagian atas bangunan juga rusak diterjang angin," paparnya.
Seorang pemilik gabah yang disimpan di dalam bangunan resi gudang Jepara, Safrudin mengakui, gabah basah miliknya sebanyak 7 ton rusak karena tertimpa tembok gudang yang roboh diterjang angin puting beliung. Jika ditaksir, kerugian yang dialaminya sekitar Rp20 juta.
”Itu belum termasuk gabah kering yang sudah disimpan di gudang tersebut,” tandasnya.
Delapan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang berada di dua RT yakni RT 09 dan RT 10 RW 02. Pemilik delapan rumah masing-masing yakni Sarnawi, Sahlan, Munisih, Seniwati, Karnit, Rakim, Afif dan Latif.
Kerusakan yang paling parah menimpa rumah Sarnawi di RT 09 RW 02. Hampir seluruh genting yang ada di rumah Sarnawi jatuh dan berserakan di tanah.
”Kejadiannya sangat cepat. Angin datang disertai suara gemuruh seperti kapal terbang,” kata Sarnawi, di Jepara, Rabu (20/2/2013).
Meski sudah menghantam bangunan resi gudang, namun angin tersebut tetap berpusar dengan cepat. Dalam waktu kurang dari dua menit, angin itu juga menyapu sejumlah rumah warga yang lokasinya berdekatan dengan resi gudang tersebut.
”Saat kejadian, di dalam rumah saya, ada enam orang termasuk ibu (Sartini) yang sedang terbaring sakit. Untung saja, ibu langsung saya bawa keluar rumah sehingga tidak terjadi apa-apa dengan beliau,” jelasnya.
Pengelola bangunan resi gudang Jepara, Eri Kurniawan Setyo Budi mengatakan akibat terjangan angin puting beliung tembok di sisi kiri dengan ketinggian belasan meter roboh dan menimpa sejumlah gabah milik petani dan timbangan yang ada di dalamnya.
Sedangkan tembok sisi kanan roboh keluar bangunan dan menimpa tembok pembatas.
"Atap bangunan yang terbuat dari seng serta alat sirkulasi udara yang ada di bagian atas bangunan juga rusak diterjang angin," paparnya.
Seorang pemilik gabah yang disimpan di dalam bangunan resi gudang Jepara, Safrudin mengakui, gabah basah miliknya sebanyak 7 ton rusak karena tertimpa tembok gudang yang roboh diterjang angin puting beliung. Jika ditaksir, kerugian yang dialaminya sekitar Rp20 juta.
”Itu belum termasuk gabah kering yang sudah disimpan di gudang tersebut,” tandasnya.
(ysw)