Ratusan warga Malunda harapkan MCK
A
A
A
Sindonews.com – Minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat ratusan masyarakat miskin di Lingkungan Banua Selatan, Kecamatan Malunda, Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa harus buang air besar (BAB) di sembarang tempat.
Adi salah seorang warga setempat, mengaku tidak adanya fasilitas MCK membuat dia dan warga lainnya harus buang air besar di sembarang tempat.
Meski hal tersebut terkadang menimbulkan perekcokan dengan pemilik kebun, namun ia pun harus pasrah sebab tidak ada pilihan lain lagi yang bisa ditempuh.
“Mau diapalagi, tidak ada MCK umum terpaksa kami cari tempat untuk BAB. Karena dirumah kami juga tidak ada,” tutur Adi di rumahnya, Rabu (20/2/2013).
Adi mengaku dirinya bukannya tidak ingin membuat MCK, namun ia tak memiliki kemampuan karena keterbatasan ekonomi.
Sementara itu, bukan hanya Adi yang mengeluhkan tidak adanya MCK umum di kampungnya. Namun, hampir seluruh warga yang kurang mampu juga mengeluhkan hal itu.
Bahkan, untuk menutupi kotoran setiap BAB, warga hanya menggunakan daun-daun bekas.
“Kita terpaksa hanya menggunakan daun untuk menutupi kotoran BAB,” ujar Sumardi.
Sumardi mengaku, tidak adanya fasilitas MCK membuat dirinya bertanya-tanya kepada pemerintah.
“Saya berharap pemerintah segera merespin hal ini. Agar kami disini sebagai warga yang kurang mampu bisa lebih nyaman saat BAB.
Adi salah seorang warga setempat, mengaku tidak adanya fasilitas MCK membuat dia dan warga lainnya harus buang air besar di sembarang tempat.
Meski hal tersebut terkadang menimbulkan perekcokan dengan pemilik kebun, namun ia pun harus pasrah sebab tidak ada pilihan lain lagi yang bisa ditempuh.
“Mau diapalagi, tidak ada MCK umum terpaksa kami cari tempat untuk BAB. Karena dirumah kami juga tidak ada,” tutur Adi di rumahnya, Rabu (20/2/2013).
Adi mengaku dirinya bukannya tidak ingin membuat MCK, namun ia tak memiliki kemampuan karena keterbatasan ekonomi.
Sementara itu, bukan hanya Adi yang mengeluhkan tidak adanya MCK umum di kampungnya. Namun, hampir seluruh warga yang kurang mampu juga mengeluhkan hal itu.
Bahkan, untuk menutupi kotoran setiap BAB, warga hanya menggunakan daun-daun bekas.
“Kita terpaksa hanya menggunakan daun untuk menutupi kotoran BAB,” ujar Sumardi.
Sumardi mengaku, tidak adanya fasilitas MCK membuat dirinya bertanya-tanya kepada pemerintah.
“Saya berharap pemerintah segera merespin hal ini. Agar kami disini sebagai warga yang kurang mampu bisa lebih nyaman saat BAB.
(ysw)