Waspadai jajanan berbahaya di sekolah
A
A
A
Sindonews.com - Mencurigai jajanan anak yang dijajakan di sekolah mengandung bahan berbahaya, Dinas Kesehatan Probolinggo melakukan inspeksi mendadak. Mereka mengambil sejumlah sampel dari para pedagang untuk diteliti di laboratorium.
Dalam sidak itu, petugas mencurigai penggunaan bahan berbahaya karena secara sepintas warnanya sangat mencolok. Namun untuk kepastiannya perlu penelitian melalui uji laboratorium.
Beberapa zat kimi yang dicurigai terkandung dalam jajanan di sekolah, seperti formalin, borax, rodamin, dan methinyl yellow.
Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Probolinggo, Sena Setiaji, mengatakan, berdasarkan penglihatan kasat mata, warna dari makanan tersebut terlihat sangat cerah dan berbeda jika menggunakan pewarna alamiah.
Menurutnya, zat-zat berbahaya tersebut apabila dikonsumsi akan mengakibatkan iritasi usus. Lebih jauh, jika dikonsumsi terus menerus bisa mengakibatkan syok dan berujung pada kematian.
"Secara kasat mata, makanan yang beredar ini mengandung zat berbahaya. Apalagi jika dikonsumsi terus menerus," kata Sena Setiaji di kantornya, Rabu (13/2/2013).
Pihaknya mengimbau kepada orangtua siswa untuk lebih selektif dalam memberikan uang saku anaknya di sekolah. Akan lebih baik, jika para orangtua memberikan bekal makanan yang disiapkan dari rumah.
Jika hasil uji laboratorium terbukti bahwa jajanan tersebut menggunakan zat kimia, petugas akan membina penjual untuk tidak memakai zat kimia tersebut. Terhadap penjual yang tidak mengindahkannya, petugas akan langsung memberikan teguran dan sanksi tegas.
Salah seorang siswa, Rudi, mengaku, cukup berhasrat mengkonsumsi makanan berbahaya tersebut. Selain memiliki daya tarik, jajajan tersebut terasa enak, manis dan gurih.
Dalam sidak itu, petugas mencurigai penggunaan bahan berbahaya karena secara sepintas warnanya sangat mencolok. Namun untuk kepastiannya perlu penelitian melalui uji laboratorium.
Beberapa zat kimi yang dicurigai terkandung dalam jajanan di sekolah, seperti formalin, borax, rodamin, dan methinyl yellow.
Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Probolinggo, Sena Setiaji, mengatakan, berdasarkan penglihatan kasat mata, warna dari makanan tersebut terlihat sangat cerah dan berbeda jika menggunakan pewarna alamiah.
Menurutnya, zat-zat berbahaya tersebut apabila dikonsumsi akan mengakibatkan iritasi usus. Lebih jauh, jika dikonsumsi terus menerus bisa mengakibatkan syok dan berujung pada kematian.
"Secara kasat mata, makanan yang beredar ini mengandung zat berbahaya. Apalagi jika dikonsumsi terus menerus," kata Sena Setiaji di kantornya, Rabu (13/2/2013).
Pihaknya mengimbau kepada orangtua siswa untuk lebih selektif dalam memberikan uang saku anaknya di sekolah. Akan lebih baik, jika para orangtua memberikan bekal makanan yang disiapkan dari rumah.
Jika hasil uji laboratorium terbukti bahwa jajanan tersebut menggunakan zat kimia, petugas akan membina penjual untuk tidak memakai zat kimia tersebut. Terhadap penjual yang tidak mengindahkannya, petugas akan langsung memberikan teguran dan sanksi tegas.
Salah seorang siswa, Rudi, mengaku, cukup berhasrat mengkonsumsi makanan berbahaya tersebut. Selain memiliki daya tarik, jajajan tersebut terasa enak, manis dan gurih.
(ysw)