Puskesmas terpencil kehilangan dokter
A
A
A
Sindonews.com – Dinas Kesehatan (DInkes) Kabupaten Garut kini tengah dipusingkan dengan minimnya tenaga dokter di daerah terpencil. Saat ini, ada 10 Puskesmas yang tidak memiliki dokter karena sudah dipindah tugaskan atau masa kontraknya habis.
Kabid Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Ade Rusiyana mengatakan, kekosongan dokter ini jelas menghambat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berdomisili jauh dari kota.
“Bidan desa atau perawat di puskesmas yang tanpa dokter ini memiliki kewenangan terbatas untuk urusan medis. Jadinya warga yang sakit akan dirujuk ke puskesmas lain atau rumah sakit. Padahal, jaraknya cukup jauh," kata Ade Kamis (7/2/2013).
Sepuluh puskesmas yang mengalami kekosongan dokter ini adalah Puskesmas Maroko, Pamulihan, Cihurip, Mekarmukti, Cisandaan, Peundeuy, Cimari, Gadog, Padaawas, dan Sukamukti. Seluruh puskesmas tersebut setidaknya berlokasi di kawasan Garut Selatan.
“Makanya, untuk mengatasi masalah kurangnya dokter di puskesmas-puskesmas wilayah Garut, kami dari dinas mengajukan permohonan pengangkatan 27 dokter untuk diangkat menjadi PNS kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Tujuannya, agar mereka mau ditempatkan di pelosok daerah,” ucapnya.
Sayangnya hingga kini Dinkes Garut belum menerima kabar terkait usulan pengangkatan tersebut dari Pemprov Jabar. Adapun jumlah dokter yang berstatus sebagai pegawai tidak tetap dan menunggu pengangkatan di Kabupaten Garut berjumlah sebanyak 27 orang.
Kabid Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Ade Rusiyana mengatakan, kekosongan dokter ini jelas menghambat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berdomisili jauh dari kota.
“Bidan desa atau perawat di puskesmas yang tanpa dokter ini memiliki kewenangan terbatas untuk urusan medis. Jadinya warga yang sakit akan dirujuk ke puskesmas lain atau rumah sakit. Padahal, jaraknya cukup jauh," kata Ade Kamis (7/2/2013).
Sepuluh puskesmas yang mengalami kekosongan dokter ini adalah Puskesmas Maroko, Pamulihan, Cihurip, Mekarmukti, Cisandaan, Peundeuy, Cimari, Gadog, Padaawas, dan Sukamukti. Seluruh puskesmas tersebut setidaknya berlokasi di kawasan Garut Selatan.
“Makanya, untuk mengatasi masalah kurangnya dokter di puskesmas-puskesmas wilayah Garut, kami dari dinas mengajukan permohonan pengangkatan 27 dokter untuk diangkat menjadi PNS kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Tujuannya, agar mereka mau ditempatkan di pelosok daerah,” ucapnya.
Sayangnya hingga kini Dinkes Garut belum menerima kabar terkait usulan pengangkatan tersebut dari Pemprov Jabar. Adapun jumlah dokter yang berstatus sebagai pegawai tidak tetap dan menunggu pengangkatan di Kabupaten Garut berjumlah sebanyak 27 orang.
(ysw)