Desa Ngepanrejo dihantam tebingan longsor
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya enam rumah warga mengalami rusak setelah dihantam bencana tanah longsor di Desa Ngepanrejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Rabu 6 Februari 2013, petang. Longsor yang diakibatkan oleh hujan deras tersebut juga membuat akses jalan utama desa tertutup tanah.
Dari informasi yang terhimpun, wilayah Kecamatan Bandongan diguyur hujan deras sejak pukul 16.00 WIB, hingga 20.00 WIB. Desa Ngepanrejo yang lokasinya bertebing dengan tanah jenis gembur tidak kuat menahan arus air dari tebing atas.
Akibatnya, sekitar empat titik mengalami longsor besar yakni di Dusun Kebonwage, Dusun Cangaan, Dusun Sawahrumun, dan Dusun Glagah.
Dari enam rumah rusak tersebut, empat di antaranya di Dusun Glagah yakni milik Jumar, dan Muhtarom yang mengalami rusak berat, rumah Zamroni dan Matohir mengalami rusak ringan, sedangkan dua rumah lainnya di Dusun Garenagn mengalami rusak sedang, yakni milik Jenjem dan Siswadi.
Selain merusak enam rumah dan menutup jalan, bencana longsor tersebut juga menghantam halaman taman kanak-kanak (TK) Bustanul Athfal yang terdapat lahan bermain di Dusun Kebonwage.
Seorang warga setempat, Agus Abdul malik (38) mengatakan, bencana tanah longsor tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Sebab, pemilik enam rumah yang mengalami rusak berada di luar saat kejadian berlangsung.
“Saat kejadian hujan sangat lebat disertai petir. Kebetulan pemilik rumah yang terkena longsoran kebanyakan masih belum pulang dari kerja. Jadi tidak ada korban jiwa,” katanya, Kamis (7/2/2013).
Menurutnya, proses evakuasi baru dilakukan sejak pukul 06.00 WIB, kemarin. Puluhan warga bersama Tim SAR, TNI dan Polri, membersihkan longsoran yang menghadang jalan menggunakan alat tradisional. Upaya tersebut karena alat berat masih kesulitan masuk ke lokasi.
“Sementara menggunakan alat seadanya untuk membuka kases jalan, karena ini merupakan jalan utama desa yang menghubungkan enam dusun yang ada di Desa Ngepanrejo,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala Desa Ngepanrejo Sudarman menuturkan, material longsor juga mengakibatkan sebagian lahan tanaman padi, jagung, dan sengon mengalami rusak. Untuk para keluarga korban, paparnya, mengungsi di rumah kerabatnya di lain dusun yang tidak terkena longsoran.
“Para korban sudah mengungsi di rumah kerabatnya. Sejauh ini, masih dilakukan pembersihan rumah para korban dan membuka akses jalan,” tuturnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo menyampaikan, pihaknya sudah mengirimkan satu alat berat dan sejumlah gergaji mesin untuk proses gotong-royong membuka akses jalan.
“Pertama kami fokus untuk membuka akses jalan, karena ini penting untuk aktifitas warga. Sementara itu dulu, untuk yang lain nanti kami akan koordinasi dengan pihak terkait,” tandasnya.
Dari informasi yang terhimpun, wilayah Kecamatan Bandongan diguyur hujan deras sejak pukul 16.00 WIB, hingga 20.00 WIB. Desa Ngepanrejo yang lokasinya bertebing dengan tanah jenis gembur tidak kuat menahan arus air dari tebing atas.
Akibatnya, sekitar empat titik mengalami longsor besar yakni di Dusun Kebonwage, Dusun Cangaan, Dusun Sawahrumun, dan Dusun Glagah.
Dari enam rumah rusak tersebut, empat di antaranya di Dusun Glagah yakni milik Jumar, dan Muhtarom yang mengalami rusak berat, rumah Zamroni dan Matohir mengalami rusak ringan, sedangkan dua rumah lainnya di Dusun Garenagn mengalami rusak sedang, yakni milik Jenjem dan Siswadi.
Selain merusak enam rumah dan menutup jalan, bencana longsor tersebut juga menghantam halaman taman kanak-kanak (TK) Bustanul Athfal yang terdapat lahan bermain di Dusun Kebonwage.
Seorang warga setempat, Agus Abdul malik (38) mengatakan, bencana tanah longsor tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Sebab, pemilik enam rumah yang mengalami rusak berada di luar saat kejadian berlangsung.
“Saat kejadian hujan sangat lebat disertai petir. Kebetulan pemilik rumah yang terkena longsoran kebanyakan masih belum pulang dari kerja. Jadi tidak ada korban jiwa,” katanya, Kamis (7/2/2013).
Menurutnya, proses evakuasi baru dilakukan sejak pukul 06.00 WIB, kemarin. Puluhan warga bersama Tim SAR, TNI dan Polri, membersihkan longsoran yang menghadang jalan menggunakan alat tradisional. Upaya tersebut karena alat berat masih kesulitan masuk ke lokasi.
“Sementara menggunakan alat seadanya untuk membuka kases jalan, karena ini merupakan jalan utama desa yang menghubungkan enam dusun yang ada di Desa Ngepanrejo,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala Desa Ngepanrejo Sudarman menuturkan, material longsor juga mengakibatkan sebagian lahan tanaman padi, jagung, dan sengon mengalami rusak. Untuk para keluarga korban, paparnya, mengungsi di rumah kerabatnya di lain dusun yang tidak terkena longsoran.
“Para korban sudah mengungsi di rumah kerabatnya. Sejauh ini, masih dilakukan pembersihan rumah para korban dan membuka akses jalan,” tuturnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo menyampaikan, pihaknya sudah mengirimkan satu alat berat dan sejumlah gergaji mesin untuk proses gotong-royong membuka akses jalan.
“Pertama kami fokus untuk membuka akses jalan, karena ini penting untuk aktifitas warga. Sementara itu dulu, untuk yang lain nanti kami akan koordinasi dengan pihak terkait,” tandasnya.
(rsa)